MEDAN - Pembangunan fisik Masjid Agung, di Jl. Diponegoro, dinilai berjalan lambat. Ketua Umum Panitia Pembangunan Masjid Agung yang juga Gubsu Edy Rahmayadi, mendesak pihak pelaksana proyek bekerja cepat. Karena masjid tersebut sudah tertunda penyelesaiannya.

‘’Pembangunan masjid ini sudah terlambat tujuh bulan. Awalnya ditargetkan Masjid Agung ini selesai akhir tahun 2018. Sekarang sudah bulan Juli 2019,’’ katanya, saat berbincang dengan Tim Teknis Panitia Pembangunan Masjid Agung, dan beberapa pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung di teras masjid itu usai Shalat Jumat (19/7/2019).

Sebelumnya Gubsu Edy Rahmayadi, juga selalu mempertanyakan tentang perkembangan dari pekerjaan bangunan fisik Masjid Agung. Beberapa orang pengurus BKM Agung yang bertemu dengan Gubsu, baik usai pelaksanaan Shalat Zuhur maupun Ashar, selalu ditanyanya tentang progress pembangunan masjid tersebut.

Sampai akhirnya saat usai pelaksanaan Shalat Jumat hari itu, Gubsu kembali mempertanyakan persoalan pembangunan itu kepada beberapa pengurus BKM. ‘’Kok lambat sekali pembangunan masjid kita ini? Apa tidak dikerjakan ya?’’ katanya.

Sementara Ketua Tim Teknis Panitia Pembangunan Masjid Agung Rio kepada Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa pengerjaan pembangunan fisik terus dilaksanakan. Namun memang ada beberapa kendala yang dihadapi dalam hal pengadaan bahan. Namun menurutnya tidak sampai mengganggu jadwal pekerjaan.

Misalnya, menurut Rio tentang bahan marmer yang diminta oleh pihak panitia Masjid Agung. Sampai sekarang jenis dan corak marmer, seperti yang diinginkan pihak Masjid Agung belum datang. Pihak pelaksana proyek masih mencari-cari dimana produk itu dipesan. ‘’Begitu juga dengan sejumlah bahan untuk ornament masjid,’’ katanya.

Satu minggu

Mendengar berbagai penjelasan dari tim teknis tersebut, selanjutnya Edy Rahmayadi, memberikan waktu satu minggu kepada pihak pelaksana untuk memastikan ketersediaannya bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut. ‘’Nanti, setelah satu minggu, jumpai saya,’’ katanya.

Edy Rahmayadi bercerita sangat ingin pembangunan Masjid Agung ini segera diselesaikan. Alasannya, bukan saja karena masjid tersebut akan menjadi kebanggaan umat, tapi juga akan digunakan sebagai pusat kegiatan keumatan.

Untuk sama-sama diketahui, kata Edy Rahmayadi, masyarakat sudah sangat mendambakan Masjid Agung segera dapat dipergunakan. Itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang memberikan sumbangan untuk pembangunan. ‘’Bayangkan, sampai tukang becakpun ada yang menyumbang,’’ katanya.

Edy Rahmayadi juga menyebutkan bahwa pihaknya sebagai panitia pembangunan masjid sudah berbaik hati, memaklumi molornya penyelesaian proyek, yang harusnya sudah selesai akhir tahun 2018. Harusnya, hal itu tidak boleh terulang lagi. ‘’Marilah sama-sama kita berupaya untuk segera menyelesaikan pembangunannya,’’ harap Edy.***