MEDAN - sebanyak 16 perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah Barat menghadiri Sosialisasi Roadmap Program Studi Menuju Akreditasi Internasional yang berlangsung di Aula lantai 3 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia dengan Universitas Sumatera Utara (USU).

Sosialisasi dibuka oleh Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, dan dihadiri antara lain oleh Kepala Sub Direktorat Pengembangan Sistem Mutu Direktorat Penjaminan Mutu Kemenristekdikti RI, Dr Syahrul Aminullah, SKM, M Si, yang juga tampil sebagai salah seorang narasumber, Wakil Rektor I USU Prof Dr Ir Rosmayati, MS dan sejumlah pimpinan fakultas, lembaga, unit manajemen mutu serta direktur sekolah pascasarjana USU. Dua narasumber lain diisi oleh Dr Pepen Arifin (Ketua Satuan Penjaminan Mutu Institut Teknologi Bandung) dan Ir Ahmad Wicaksono, M Eng, Ph D (Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Brawijaya).

Ketua Unit Manajemen Mutu Universitas Sumatera Utara, Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri menjelaskan bahwa, sosialisasi roadmap program studi menuju akreditasi internasional bertujuan untuk dapat memastikan terciptanya iklim kesetaraan kualitas pendidikan di Indonesia dengan global.

Dari sosialisasi ini diharapkan dapat pula tersusun rencana dan strategi serta tahapan pengembangan program studi menuju akreditasi internasional di institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan mendapat pengakuan secara global.

Dalam sambutannya, Rektor USU menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi perguruan tinggi tersebut. Baik bagi peningkatan akreditasi dan kualitas program studi perguruan tinggi, maupun peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia perguruan tinggi serta lulusan yang dihasilkan.

Rektor mengatakan, sosialisasi roadmap program studi menuju akreditasi internasional yang digelar kali ini sejalan dengan program yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan mutu perguruan tinggi. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemenristek RI kepada Universitas Sumatera Utara sebagai tuan rumah dalam kegiatan itu.

Prof Runtung juga mengingatkan kepada seluruh peserta, bahwa untuk menuju internasionalisasi perguruan tinggi itu tidak mudah, karena memerlukan ketekunan, juga pengetahuan tentang aspek-aspek yang mendukung akreditasi. Dengan sosialisasi yang diinisiasi oleh Kemenristek itu, Rektor berharap agar seluruh pimpinan perguruan tinggi dapat mempersiapkan seluruh bekal, berupa strategi dan dana, untuk menuju world class university.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh civitas akademika USU, agar tetap bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dari PTN BH yang ada di Jawa.

“Kita harus tetap bersemangat agar bisa menjadi lebih baik dan semakin baik, Sosialisasi ini merupakan bahan yang sangat berharga dan harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menambah informasi bagi kita semua,” kata Rektor.

Sementara itu, Ir Ahmad Wicaksono, M Eng, Ph D, dalam kapasitasnya sebagai narasumber mengatakan bawa komitmen pimpinan untuk memajukan universitas, sangat diperlukan. Persyaratan akreditasi internasional seringkali menjadi kendala bagi banyak perguruan tinggi.

“Salah satu contohnya, adalah fasilitas laboratorium. Untuk mengadakan laboratorium dengan alat-alat sesuai standar internasional, tentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga seringkali perguruan tinggi belum memilikinya,” katanya.

Ia melanjutkan, selain kendala teknis dan prasarana, juga terdapat tantangan dengan diberikannya izin bagi perguruan tinggi asing untuk beroperasi di Indonesia.

“Tantangan ini harus dijawab oleh perguruan tinggi kita dengan menjaga mutu pendidikan di kampusnya masing-masing. Karena kalau tidak demikian maka perguruan tinggi asing akan menguasai pasar pendidikan di Indonesia,” katanya.*