JAKARTA - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo akhirnya mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar di Munas Desember 2019. Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai pesaing petahana Ketum Golkar Airlangga Hartarto bersama empat orang lainnya. "Hari ini dengan mengucapkan bismillah saya Bambang Soesatyo menyatakan maju," ujar Bamsoet, sapaannya, saat konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).

Bamsoet mendeklarasikan diri bersama Ketua Umum Satkar Ulama Ormas Partai Golkar Ali Yahya, Ketua DPP Indra Bambang Utoyo, Ketu DPP Ridwan Hisjam, Dewan Pembina KPPG Ula Nurachwati, dan politikus perempuan Marlinda Irwanti.

Namun, Indra dan Ridwan tidak hadir dalam deklarasi di Hotel Sultan. Airlangga, sebagai petahana juga tidak hadir.

Bamsoet berpesan, supaya para calon ketua umum bertarung secara sehat tanpa ada upaya ancam mengancam. Dia bilang Golkar adalah partai yang demokratis.

Dia menginginkan pertarungan calon ketua umum tidak diwarnai pemecatan pengurus karena beda dukung-mendukung calon. Kasus pemecatan pengurus di DPD Maluku, kata Bamsoet harus segera diakhiri.

"Ya tidak akan takut menghadapi pasukan singa yang dipimpin oleh domba, tapi saya akan takut menghadapi pasukan domba yang dipimpin oleh singa," kata ketua DPR itu.

Sebagai calon ketua umum, Bamsoet memiliki visi menjadikan Golkar rumah besar bagi keluarga TNI-Polri, birokrat, ulama. Sesuai dengan sejarah pendirian Partai Golkar. Ditambah, Bamsoet ingin merangkul semua ormas partai Golkar terutama ormas pendiri, Soksi, MKGR, dan Kosgoro.

"Ini harus jadi partai tengah tidak kanan tidak kiri," kata dia.

Dalam deklarasi ini hadir sejumlah politis senior partai Golkar. Seperti, Paskah Suzetta, Hariman Siregar, Bobby Suhardiman, serta Robert Kardinal. Sampai politikus yang berada di kubu Bamsoet, Yorrys Raweyai, Nusron Wahid, Aziz Sumual, Misbakhun.***