MEDAN-Setelah pernah menggugah warga Kota Medan lewat pertunjukan spektakulernya dua tahun lalu, kelompok seni difabel asal Tiongkok, My Dream, akan kembali hadir di Kota Medan.

Yayasan Budha Tzuchi Indonesia bersama DAAI TV menghadirkan My Dream lewat pertunjukan amal selama dua hari, 3-4 Agustus 2019, di Selecta Hall Medan.

Komite Yayasan Budha Tzuchi Indonesia, Hong Tjhin, mengundang masyarakat Indonesia untuk turut bersumbangsih lewat donasi undangan dan menyaksikan penampilan “My Dream”. Hong Tjhin mengatakan tahun ini My Dream akan hadir dengan pesan “Mengubah hal yang mustahil menjadi mungkin, menampilkan nilai kehidupan. My Dream akan membawakan tarian baru yang diperuntukkan bagi penyintas bencana di dunia.

“Selain membawakan tarian ikonik "Bodhisattva SeribuTangan", My Dream juga akan membawakan beberapa tarian baru, salah satunya “Never Stop Dancing”, yang khusus diciptakan untuk para pejuang, korban bencan alam, dan orang yang kehilangan anggota tubuh mereka karena penyakit,” kata Hong Tjhin dalam siaran pers yang dikeluarkan Yayasan Budha Tzu Chi, Rabu (17/7/2019).

My Dream adalah kelompok seniman difabel yang tergabung di dalam China Disable People’s Performing Art Troupe (CDPPAT). Selama 30 tahun, My Dream telah memukau warga di lebih dari 100 negara lewat pertunjukan seni mereka yang spektakuler. Seniman Perdamaian UNESCO yang terdiri dari tunanetra, tunarungu dan tunadaksa ini menghibur dengan tarian, drama musikal, musik instrumental dan puisi dengan bahasa isyarat. My Dream juga pernah tampil dalam pembukaan dan penutupan di Paralimpiade Athena (2004) dan Beijing (2008).

Dua tahun lalu, para seniman difabel ini berhasil memukau masyarakat Indonesia lewat pertunjukan “My Dream” yang diselenggarakan sebanyak 8 sesi di 3 Kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan. Tahun ini, My Dream juga akan bermain di tiga kota besar di Indonesia ini, dimulai di Jakarta pada 20-21 Juli, Surabaya 27-28 Juli dan berakhir di Medan pada 3-4 Agustus 2019.

Coaching Clinic Bersama Siswa Difabel

Selain menggelar pertunjukan, My Dream juga akan berbagi inspirasi kepada sejumlah siswa difabel dari beberapa sekolah SLB di Medan. Lebih kurang 30 siswa dan guru dari empat sekolah, yaitu Yayasan Penyandang Tunanetra (Yapentra), SLB Pembina, SLB Karya Murni dan YPAC, akan berkesempatan bertemu muka dan mendengarkan kisah perjalanan My Dream hingga bisa menjadi kelompok seniman berkelas dunia. Coaching clinic bersama My Dream akan dilakukan pada tanggal 1 Agustus, di aula DAAI TV Medan Jalan Perintis Kemerdekaan. Telp 061 4525151.*