MEDAN - Cerita miris PSMS Medan tak hanya datang dari daerah sendiri. Namun ketika di luar kandang, tim kebanggaan Sumatera Utara ini justru dapat perlakuan kurang menyenangkan.

Skuad PSMS Medan bertandang ke Cilacap menghadapi PSCS pada lanjutan Liga 2, Sabtu (13/7/2019). Namun bus yang membawa skuadra Ayam Kinantan dinilai sangat jauh dari kata layak.

Atas hal itu, dedengkot suporter PSMS Fans Club' (PFC) Usman Toekoel Kinantan angkat bicara.

"Ini bukti PSMS Medan tak lagi disegani kawan dan lawan. Miris sekali memang dengan tim penuh sejarah ini," ujar Usman, Senin (15/7/2019) di Medan.

Pria yang kerap dijuluki Jenderal Tribun Utara Stadion Teladan itu menilai, bus butut yang menjemput rombongan Ayam Kinantan lazimnya harus sudah dilakukan pengecekan sebelum digunakan.

"Bayangkan bila bus itu ternyata rem nya blong lalu terjadi kecelakaan? Ini kan sama saja membahayakan pemain dan rombongan. Lagi-lagi ini jelas kesalahan manajemen. Makin ke sini kok makin gak becus. Nanti kalau kami ribut, dituduh anarkis dan gak cinta damai. Padahal manajemennya gak tau malu," ujar Usman.

Usman mendesak Gubsu Edy Rahmayadi membongkar kepengurusan PSMS Medan dan berharap tidak lagi memberi tugas pada orang yang membahayakan nyawa pemain.

"Sebelum berangkat ke Cilacap, Gubsu Edy mengumpulkan semua pemain, staf dan pelatih PSMS Medan di Bina Graha Medan. Ini artinya ada tanggungjawab Gubsu soal kejadian bus butut di Cilacap karena hal teknis luar lapangan kurang diperhatikan," tegas Usman.

Para pemain PSMS mendapat bus yang tidak memiliki pengatur suhu udara (AC) saat perjalanan menuju ke Cilacap.

Sebelumnya diberitakan, saat melawat ke Cilacap, para pemain dan ofisial PSMS berangkat dari Medan pada Kamis (11/7) pada pukul 05:30 WIB. Setelah sempat transit di Jakarta, PSMS akhirnya mendarat di Yogyakarta.

Untuk menuju Cilacap, PSMS harus menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam dengan menggunakan bus. Perjalanan darat PSMS tidak berjalan mulus setelah bus yang didapatkan ternyata tidak memiliki AC. Para pemain dan ofisial merasa kepanasan dan memilih berhenti dan meminta bus baru.

"Panpel Cilacap menyediakan Bus AC nya tidak berfungsi. Pemain semua turun, tidak mau melanjutkan perjalanan sampai tuntutan untuk ganti bus," kata Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra.

"Busnya ini disedikan dari Panpel PSCS dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta," kata Edy.

Setelah permintaan tersebut dikabulkan, PSMS akhirnya bisa melanjutkan perjalanan. Skuat dan ofisial tim akhirnya tiba di Cilacap pada tengah malam.