PEMATANGSIANTAR- Menggelar Kunjungan Kerja ke daerah, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memberikan motivasi kepada perangkat pemerintah kelurahan dan kecamatan se-Kota Pematangsiantar, serta unsur masyarakat di Rumah Dinas Walikota, Rabu (3/7/2019).

Dalam penyampaian tersebut, dirinya mengisyaratkan bahwa rakyat harus bersatu dan saling mendukung pembangunan, serta menyudahi isu kontestasi politik.

 “Saya tahu banyak juga yang tak memilih saya di Siantar ini. Tetapi Tuhan sudah berkehendak, saya jadi Gubernur. Jadi ayo kita sama-sama menjadikan Kota Siantar ini lebih baik, Sumut yang lebih baik. Kenapa orang lain bisa, kita tidak?” sebut Gubernur di hadapan ratusan unsur masyarakat,  tokoh adat, pemuda  serta para camat dan lurah.

Dijelaskan Gubernur, bahwa kontestasi politik baik Pileg, Pilpres dan Pilkada adalah ajang untuk mencari pemimpin atau legislator. Adakalanya dalam dinamika, sering muncul isu yang kurang etis seperti SARA. Padahal menurutnya, tidak seharusnya perbedaan pandangan hingga hal yang sensitif seperti keyakinan seseorang dijadikan konsumsi publik.

“Kita (mungkin) memang berbeda (keyakinan/agama). Sudah sampai di situ, tidak perlu didebat lagi, karena itu keyakinan. Tetapi membangun bangsa ini, semuanya harus bersatu. Tuntutan ke pemimpin itu untuk membangun rakyatnya. Tanpa dukungan rakyat, ya akan begini-begini saja kita. Dan yang rugi siapa? Kita juga,” tegas Gubernur, usai mengingatkan masyarakat untuk bersama membangun daerah dalam harmoni dan tidak lagi mempersoalkan kontestasi politik seperti Pilgub yang lalu.

 Selain menyinggung soal perilaku masyarakat yang menurutnya harus diubah, Gubernur juga menegaskan bahwa persoalan dimaksud juga tanggung jawab aparatur pemerintah seperti Lurah atau Kepala Desa untuk kabupaten.  Mulai dari kesadaran menjaga lingkungan, membuang sampah pada tempatnya hingga masalah yang sifatnya dapat dilokalisir.

“Kalau lihat kota lain (Surabaya), sungainya bersih, tak ada sampah. Kalau di Siantar, jangan-jangan jadi tempat pembuangan. Itu tugas Lurah menegur warganya. Apalagi Siantar ini kan salah satu kota terbesar di Sumut, setelah Medan. Dari sejak dulu saya masih di sini, sekarang seperti tak ada yang berubah,” kata Gubernur, didampingi Sekdaprov Sumut Sabrina, Kadis Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Aspan Sofian dan Kaban Kesbangpol Anthony Siahaan.

Untuk itu, Edy  Rahmayadi, berharap kepada Pemko Pematangsiantar melalui Walikota, untuk menata kota lebih baik lagi. Termasuk kepada masyarakat, untuk mendukung program pembangunan. Sebab antara keduanya seperti orang tua dan anaknya, pelatih dan atletnya, guru dan murid, yang akan selalu memberikan kasih dan saling menyayangi.

 “Saya berharap,  dukunglah saya. Sekarang kontestasi selesai.  Mari kita bangun bersama Sumatera Utara, Kota Pematangsiantar.  Untuk kesejahteraan rakyat,” tutur Edy.

 Sementara Walikota Pematangsiantar Hefriansyah mengapresiasi kehadiran Gubernur dalam rangka kunjungan kerja ke daerahnya. Apalagi  sebagai orang yang beradab, sudah seharusnya memuliakan tamu kehormatan yang hadir. Karena itu pula, pihaknya memberikan sambutan seperti tari penyambutan hingga acara adat dengan memakaikan pakaian adat Simalungun.

“Kami berharap bimbingan dan arahan terus dari Bapak Gubernur agar apa yang telah dicita-citakan bisa tercapai. Baik untuk Kota Pematangsiantar maupun untuk Sumut yang Bermartabat, Terima kasih juga atas bantuan keuangan selama ini, semoga tahun mendatang perhatian Pemerintah Provinsi Sumut kepada kami, lebih besar lagi,” pungkasnya.**