JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Sumatera Utara yang juga pernah menjabat Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara 2009-2015 dan mantan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, secara terbuka mendukung pencalonan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024. Dirinya menilai Bamsoet adalah sosok yang tepat untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar. "Saya meminta Mas Bambang menyiapkan diri menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar 2019-2024. Mengenai dukungan tak perlu khawatir, saya sendiri yang akan turun keliling daerah. Khususnya untuk DPD II se-Sumatera Utara. Saya tidak punya kepentingan apapun, hanya ingin kejayaan Partai Golkar bisa kembali," ujar Syamsul Arifin saat bertemu Bamsoet di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (03/07/19).

Sebagai orang yang mengabdikan diri di Partai Golkar sejak tahun 1971 dari mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga menjadi Bupati Langkat (1999-2008) dan Gubernur Sumatra Utara pertama yang terpilih langsung melalui Pilkada periode 2008-2011, Syamsul Arifin menilai kondisi Partai Golkar saat ini belum tepat. Karena itulah, sebelum 'menutup mata', sebagai senior dirinya terpanggil untuk mencari sosok yang tepat dalam mengembalikan kejayaan Partai Golkar.

"Walaupun tidak pernah dicalonkan Partai Golkar dalam Pilkada Gubernur maupun Pileg DPR RI, namun rumah besar saya sejak dahulu tetap Partai Golkar. Saya tidak pernah keluar dari Partai Golkar dan akan selalu berada di Partai Golkar. Saya kenal Mas Bambang bukan hari ini saja, melainkan sudah sejak lama. Ia sosok merakyat yang sudah malang melintang di berbagai organisasi, sehingga bisa mengembalikan kejayaan Partai Golkar," tegas Syamsul Arifin.

Menanggapi hal tersebut, Bamsoet yang pernah menjabat Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 menyatakan kesiapannya maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024. Ia berterimakasih atas dukungan dan apresiasi yang diberikan Syamsul Arifin, yang juga seniornya di FKPPI dan KNPI, maupun berbagai pengurus DPD kabupaten/kota dan provinsi yang sejak beberapa minggu terakhir ini datang silih berganti memberikan dukungan.

"Sama halnya seperti yang disampaikan oleh Bang Syamsul, pengurus DPD kabupaten/kota dan provinsi juga menginginkan pembaharuan di Partai Golkar. Semangat perubahan yang tak terbendung ini harus dilihat positif, tak perlu ada yang tersinggung atau kebakaran jenggot," tutur Bamsoet.

Mengenai rencana penyelenggaraan Musyawarah Nasional Partai Golkar untuk memilih Ketua Umum, Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar ini menyampaikan bahwa keputusannya berada di Rapat Pleno yang kemudian dilanjutkan pada Rapat Pimpinan Nasional. Baru kemudian ditentuka jadwal Musyawarah Nasional adalah Januari - Desember 2019.

"Kapan waktu pastinya, semua tergantung hasil Rapat Pleno dan Rapat Pimpinan Nasional, bukan keputusan perorangan. Semua mekanisme harus dikembalikan kepada AD/ART sebagai konstitusi partai. Sejak dahulu Partai Golkar selalu mengedepankan musyawarah untuk mufakat, jangan sampai tradisi tersebut hilang digantikan oleh sikap otoriter dari segelintir orang," pungkas Bamsoet.***