DELISERDANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang terkesan 'tutup mata' dengan kondisi infrastruktur jalan rusak dengan kondisi yang memperihatinkan di wilayahnya.

Contohnya, Jalan Perintis Kemerdekaan Desa Tanjungmorawa A, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

Bagaimana tidak, akses jalan menuju Kota Tanjungmorawa tersebut ibarat kubangan kerbau sehingga sulit untuk dilintasi kendaraan baik roda dua maupun empat.

Ironisnya, persoalan buruknya infrastruktur jalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ini telah berlangsung cukup lama.

Namun, hingga saat ini belum tampak niat baik Pemkab Deliserdang untuk memperbaiki Jalan Perintis Kemerdekaan tersebut.

Bahkan, Camat Tanjungmorawa, Edy Yusuf lebih memilih bungkam seribu bahasa ketika fikonfirmasi seputar buruknya infrastruktur jalan di wilayahnya.

Demikian halnya dengan pihak Pemkab Deliserdang, hingga kini belum memberi keterangan lebih lanjut soal buruknya Jalan Perintis Kemerdekaan yang telah banyak menelan korban.

Padahal, DPRD Kabupaten Deliserdang telah mengusulkan perbaikan jalan tersebut lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2019. "Sudah kita ajukan di APBD tahun 2019. Sabar ya. Kita tunggu realisasi dari pihak Pekerjaan Umum (PU) Deliserdang," kata Wakil Ketua DPRD Deliserdang, Imran Obos dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN)

Sementara itu, masyarakat setempat menuding Pemkab Deliserdang tidak peduli dengan kesejahteraan rakyatnya. "Banyak bicara pejabat yang ada di kabupaten Deliserdang ini dan tidak pernah melihat kondisi Jalan Tanjungmorawa sepanjang 1 kilometer yang sudah hancur lebur," ucap warga Tanjung Morawa yang enggan menyebutkan namanya, Jumat (28/6/2019).

Lanjut dijelaskan warga yang mengaku sudah menetap hampir 10 tahun lamanya di kawasan tersebut, ia dan masyarakat lainnyabhanya mengharapkan kepada pejabat yang ada segera mengaspal jalan yang sudah hancur dan berlobang tersebut. "Sudah banyak pelintas kendaraan roda dua dan empat kecelakaan. Akibat jalan banyak yang berlobang," jelasnya dengan nada kesal.

Diakuinya, buruknya jalan tersebut akibat kurang pengawasan dari Pemkab Deliserdang sehingga truk sarat muatan leluasa melintas. "Terjadi pembiaran. Akibatnya masyarakat yang banyak makan debu dan menderita. Sedangkan oknumnya semakin kaya," imbuhnya.

Padahal, tambahnya, Bupati Deliserdang yang terpilih menggembor-gemborkan Deliserdang punya Selogan 'Deliserdang Membangun'.

Melihat dari fakta di lapangan tidak sesuai yang diharapkan masyarakat Tanjungmorawa.

Untuk itu, masyarakat sekitarnya akan melakukan pemblokiran jalan yang tidak diperhatikan sama sekali oleh pejabat utama di Kabupaten Deliserdang. "Jangan menjelang Pilkada saja, banyak pejabat tebar pesona, dan mengeskpos jalan yang mulus. Padahal masih banyak jalan di Kabupaten Deliserdang yang hancur dan berlobang," tambahnya.

Hal senada dikatakan Ponidi, warga Gang Pendidikan Tanjungmorawa. "Miris dan malu melihat jalan yang ada di jantungnya kota Tanjungmorawa ini. Karena banyak yang sudah hancur dan tidak layak dibanggakan oleh warga kabupaten Deliserdang. Sementara pejabat utama kebanyakan melihat dan melintas di jalan mulus seperti kawasan Lubukpakam, dan Batangkuis," kata Ponidi.

Sedangkan di Tanjungmorawa, masuk kabupaten Deliserdang, kata Ponidi, tidak pernah sama sekali dilihat bahkan dilintasi. "Kalau ada pejabat mau melintas di Jalan Tanjungmorawa ini akan mendapatkan sensasi yang luar biasa untuk memacu adrenalinnya supaya tidak terjadi lakalantas (kecelakaan lalu lintas)," pungkasnya.