JAKARTA - Juru Bicara Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Wawan Purwanto meyakini, Indonesia tidak akan bubar. Bahkan ia optimis Indonesia dalam 5 tahun mendatang bisa bangkit kembali dari segala perpecahan pasca Pilpres dan Pileg 2019.

"Kita sebagai anak bangsa, harus selalu dan harus membangkitkan optimisme publik. Tidak boleh lantas memberikan semangat negatif, apalagi menakut-nakuti," ujarnya dalam diskusi Empat Pilar MPR dengan tema "Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pasca Kontestasi Politik 2019", Jumat (28/6/2019) di Media Center Parlemen, Senayan Jakarta.

Menurut Purwanto, Indonesia adalah bangsa yang unggul jika dilihat dari sejarah keturunan kerajaan. "Kita ini keturunan kerjaan-kerajaan hebat seperti Sriwijaya dan Majapahit.

"Dan perlu diingat, kita ini dulu pernah jadi negara paling makmur ketika bernama atlantis. Dan keunggulan Intelijen kita juga diakui dunia lho," tandansya.

"Kenapa saya yakin Indonesia akan kembali berjaya 2045? Itu bukan tanpa hitungan, ledakan penduduk, pembentukan sdm, infrastuktur dan upaya pembangunan dari timur ke barat meski belum merata. Ini saya rasa yang bikin kita harus optimis," tambahnya.

Karena menurutnya, kekayaan alam Indoenesia sudah mulai terkelola secara baik. Kemandirian bukan lagi basa basi.

"Dengan pola yang ada, 2045 saya optimis kebangkitan besar akan terwujud. Sekarang saja, kita sudah masuk 15 besar negara yang memiliki PDB diatas 1 triliun," paparnya.

Termasuk juga kata dia, Indonesia juga masuk dalam kekutan tentara di dunia. "Sampai sejumlah negara penasaran mau membelah senjata bikinan pindad ada apa. Karena secara prinsip ini teknologi yang kita kembangkan dan kita gunakan memang luar biasa," jelasnya.

Jadi kata dia, sudah saatnya semua kembali berangkulan dan menjaga keutuhan bangsa demi bangkitnya negara. "Tapi kalau kita masih gontok-gontokan, ya mau kapan kita membangun? jangan sampai kita masih terjebak termasuk dalam bermedsos. Kita sudah melihat selesai pilpres saling jatuh mejatuhkan dan saling hantam, kapan kita mau bangun," tegasnya.

"Saya lihat dua paslon dalam pilpres 2019 lalu adalah sosok negarawan. Keduanya juga tak mau ada korbankan rakyat dengan cara yang tak elegan. Pak Prabowo juga berkali kali mengimbau pendukungnya tidak turun ke jalan dan melakukan hal-hal yang merugikan. Negara maju tidak pemaki. Tidak sombong, merendah, merangkul itu yang kita butuhkan sekarang," pungkasnya.***