MEDAN - Tim PSMS Medan yang tengah berlaga di Liga 2 di bawah naungan PT Kinantan Medan Indonesia telah kehilangan sponsor.

Satu sponsor Indofood yang sudah bekerja sama dengan PSMS memilih menarik diri. Hal ini tak lepas karena adanya laporan ke pihak berwajib yang dibuat oleh kubu PSMS di bawah nangunan PT PeSeMeS Medan. Menurut Komisaris Utama PT PeSeMeS Medan, Syukri Wardi, hal tersebut terjadi lantaran sudah menjadi resiko. Sebab, sponsor tersebut bekerja sama dengan pengelola PSMS yang salah. Di mana dalam hal ini bekerja sama dengan PT Kinantan Medan Indonesia, yang mereka anggap ilegal.

"Itu sudah resiko sponsor menarik diri dampak dari laporan yang kami buat. Karena pendapatan sponsor inikan jelas income dari logo. Sedangkan kami sudah jelas pengelola yang asli PSMS itu PT PeSeMeS. Ini bukan saya pribadi sendiri yang buat tapi secara hukum dan dengan klub-klub anggota PSMS," ujar Syukri kepada wartawan di Medan, Kamis (27/6).

Syukri menjelaskan, sengketa tersebut sudah berjalan sejak 2018 silam. Mereka bukan semata-semata heboh untuk menjatuhkan tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

Namun, lanjut Syukri hal ini bisa menjadi pembelajaran buat klub-klub yang lain yang berlaga di kompetisi Indonesia jika tidak memiliki merek dan logo yang sah secara hukum.

"Ini pembelajaran buat PSSI juga agar para kontestan melibatkan klub yang sudah disahkan oleh pemerintah logonya. Agar menghindari dualisme dan konflik. Kami jelas-jelas sudah ada semua bukti yang sah, bukan main-main kami melaporkan ini," ungkapnya.

Akibat sponsor menarik diri dari laporan yang dibuat Syukri, beberapa pendukung PSMS sempat marah. Pendukung merasa kecewa dengan sikap Syukri yang mengakibatkan beberapa sponsor menarik diri untuk kerja sama.

Bahkan rasa kekecewaan mereka terhadap Syukri, beberapa spanduk di titik persimpangan Kota Medan tertulis hinaan. Ada tulisan-tulisan yang bernada kasar terhadap Syukri yang dinilai menjatuhkan nama PSMS.

Menanggapi hal itu, Syukri tak terlalu mempermasalahkan. Menurutnya, itu tak jadi ranah dia dalam membangun PSMS.

"Saya tidak masalah itu, wajar-wajar saja mereka buat spanduk di sepanjang Kota Medan. Saya rasa mereka memang begitulah sangkin cintanya mereka terhadap PSMS sampai mau menghina saya. Mungkin dengan mereka menghina saya, dosa saya bisa berkurang," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya sengketa PSMS ini memang masih berlanjut. PT PeSeMeS Medan yang memegang merek dan logo PSMS secara hukum keberatan memakai nama dan logo yang sudah mereka sahkan di Kemenkumham.

Sedangkan PSMS di bawah nangungan PT Kinantan Medan Indonesia diakui oleh PSSI untuk mengikuti kompetisi Liga 2.**