MEDAN - Hingga Selasa (25/6/2019) media sosial kian ramai membicarakan tentang dukungan kepada sosok calon Walikota Medan. Di antaranya dukungan terhadap Dr Edy Ikhsan SH MA yang diyakini akan maju lewat jalur non partai. Dukungan datang dari kalangan mahasiswa, alumni, akademisi hingga aktivis organisasi non pemerintah yang mengenal betul komitmen Edy Ikhsan tentang perbaikan. Bahkan dukungan itu sudah ada sejak 10 tahun lalu.

Dari media sosial, mereka secara swadaya membuka kontak informasi bagi warga Medan yang ingin memberikan fotokopi KTP sebagai bentuk dukungan kepada Edy Ikhsan calon Walikota jalur non partai.

"Sejauh ini kita lihat dukungan yg mengalir untuk Bang Edy Ikhsan terutama yang terlihat di media sosial, cukup positif. Karena dukungan itu mengalir secara natural dan organik," ujar Tengku Adri, Juru Bicara Tim Pemenangan Edy Ikhsan, Selasa (25/6/2019) di Medan.

Tengku Adri mengaku intens memantau dan menyahuti aspirasi warga Kota Medan di media sosial yang langsung mengetag akun Edy Ikhsan. Bahkan kebanyakan membuat catatan semacam testimoni tentang sosok Edy Ikhsan.

"Dari testimoni-testimoni itu ada yang datangnya dari mahasiswa, akademisi dan aktivis. Dari situ kita tahu pula bahwa dorongan untuk menjadi Walikota Medan sudah ada sejak sepuluh tahun lalu," ujar Adri.

Di sisi lain, Adri menyampaikan dari beberapa saran dan kritik yang datang kepadanya, bahwa Edy sebaiknya menempuh jalur non partai. Sebab kehadiran Edy Ikhsan dianggap menjawab kerinduan warga terhadap sosok pemimpin yang diamanahkan rakyat, bukan partai politik.

"Banyak yang masuk ke WhatsApp pribadi kami. Ada yang berharap Edy Ikhsan bisa menjawab kerinduan orang terhadap sosok pemimpin idaman, bukan titipan," terang Adri.

Karena dorongan itu pula, pihaknya serius maju di kontestasi Pilkada Medan lewat jalur non partai.

"Untuk menyahuti itu, kami sementara ini membuka informasi pengumpulan KTP lewat kanal WhatsApp di nomor 08116120201. Bagi masyarakat Kota Medan yang inginkan perubahan, silahkan kirim foto KTP kita ke nomor itu demi menjadikan Medan lebih Manusiawi," tukas Adri.

Terpisah, praktisi Medsos, Rahmad Al-Rasyid mengatakan dukungan melalui testimoni lewat media sosial menjadi wadah baru dalam penyampaian aspirasi.

"Dari yang saya perhatikan memang dukungan ke Edy Ikhsan cukup positif. Testimoni lewat memori kenangan sejumlah alumni maupun akademisi terhadap Edy Ikhsan memang mengalir secara natural," kata Rahmad Al-Rasyid.

Namun, sambung kader Medan Utara Facebook Community itu, harus dibedakan antara mengumbang dengan yang sungguh-sungguh mendukung tanpa pamrih.

"Kalau bahasanya sedikit mengumbang biasanya melalui kalimat 'Siap Ketua'. Tapi yang saya perhatikan tidak. Apalagi ada yang menulis kenangan masa kuliah semasa dibimbing oleh Edy Ikhsan," kata Rahmad.

Begitupun, Rahmad menggarisbawahi bahwa dukungan yang mengalir untuk Edy Ikhsan masih dari kalangan atas.

"Saya lihatnya begitu. Makanya harus terus digenjot lagi dan menyentuh kalangan menengah ke bawah," tukas Rahmad.

Seperti diketahui, Edy Ikhsan menjadi salahsatu nama yang digadang-gadang maju di Pilkada Medan 2020 lewat jalur non partai.

Banyak dukungan mengalir untuk niat Dosen Hukum USU itu memperbaiki Kota agar Medan menjadi lebih manusiawi.*