JAKARTA - Bebrapa hari terakhir, tepatnya pada Senin (24/6/2019), Ribuan massa dari Curva Nord 1955 Pekanbaru yang tak lain adalah suporter dan pendukung klub PSPS Pekanbaru menggelar aksi di depan Gerbang Kantor Gubernur Riau. Aksi ribuan massa tersebut merupakan buntut dari kekecewaan kelompok supporter PSPS Riau terkait carut marut yang terjadi di klub sepakbola yang pernah sukses mendatangkan pemain-pemain nasional yang saat itu dipimpin Mantan Wali Kota Pekanbaru, Herman Abdullah.

Aksi massa di depan pintu pagar Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru berlangsung, Senin (24/6/2019) pukul 01.30. Mereka meminta Pemprov mengimbau perusahaan-perusahaan di Riau lebih peduli pada PSPS.

Karena saat ini PSPS mengalami kesulitan dana. Mereka masih menunggak pembayaran gaji kepada pemainnya. Massa juga memprotes pihak perusahaan PSPS yang dianggap tidak transparan dalam pengelolaan keuangan.

Pendukung PSPS ini juga memprotes adanya rencana klub sepakbola yang akan dijual ke perusahaan luar di Riau. Ada isu PSPS akan dijual ke klub manajemen Bontang FC yang saat ini berada di Divisi 3.

Terkait isu tersebut, GoNews.co mencoba menghubungi salah satu pemilik saham PSPS, Herman Abdullah. Namun upaya GoNews.co tidak membuahkan hasil.

Namun pada Selasa (25/6/2019) malam, GoNews.co memutuskan untuk mewancarai dr Irvan Herman (Putera Herman Abdullah) selaku perwakilan pemilik saham PSPS, Herman Abdullah.

Berikut Ini Petikan Wawancara Singkat Kami dengan dr Irvan Herman:

Selamat malam bang Irvan, beberapa hari ini PSPS kembali menjadi perbincangan masyarakat khususnya kalangan suporter yang mendesak pihak Manajemen PSPS dan Pemprov Riau untuk menyelamatkan klub sepakbola kebanggan warga Riau itu. Apa kira-kira tanggapanya sebagai perwakilan pemegang saham di PSPS Riau?

Selamat malam, sebelumnya saya mohon maaf karena ada sesuatu hal, Pak Herman Abdullah belum bisa diwawancarai. Namun saya disini mewakili ayah saya sebagai salah satu pemilik saham di PSPS. Yang pertama, saya akan menjelaskan, bahwa ayah saya, Drs H Herman Abdullah, sampai saat ini sudah tidak pernah dilibatkan oleh manajemen.

Apakah Pak Herman tidak dilibatkan pihak manajemen termasuk dalam rapat-rapat RUPS?

Ya... Ayah saya tidak dilibatkan dalam memutuskan hal-hal strategis selayaknya pemegang saham di sebuah perusahaan perseroan. Termasuk penentuan manajer. Bahkan dalam rapat tertinggi perseroan yang seharusnya dilibatkan, justeru tidak pernah. Bisa di cek apakah absen ayahanda dalam rapat-rapat tersebut.

Kalau boleh tahu, sejak kapan Pak Herman Abdullah tidak dilibatkan dalam rapat-rapat tersebut?

Sejak tahun 2010. Ayahanda itu tidak dilibatkan lagi. Kemudian pada tahun 2016 sampai dengan sekarang, ayah saya sedang sakit dan tidak memungkinkan mengurus kembali PSPS.

Jadi semua kekisruhan di PSPS ini pak Herman tidak tahu?

Ya tidak tahu sama sekali. Ayah dan Saya baru ada yang menghubungi, setelah adanya info dari pemberitaan media online. Bahkan kami juga kaget ada informasi PSPS ini akan dijual.

Kalau seandaianya benar PSPS ini akan dijual, apa tanggapanya?

Kami tentu tidak setuju ya. Karena PSPS adalah satu-satunya aset olahraga dalam hal ini sepakbola, yang menjadi kebanggan masyarakat Riau. Namun demikian, jika untuk kemaslahatan bersama dan disetujui seluruh elemen termasuk tokoh, masyarakat dan suporter PSPS Riau yang menghendaki, barulah kita bisa pikirkan jalan keluarnya.


Kalaupun mau dijual, saya beraharap semua hutang-hutang dan pajak dibereskan terlebih dahulu. Kenapa? Karena akhir-akhit ini ada pihak yang sengaja menyudutkan ayah saya terkait carut-marut di PSPS ini.

Saya ingin sampaikan, PSPS ini berbentuk PT dan berbadan hukum, bukan pribadi. Seharusnya mereka yang menyudutkan ayah saya itu, mengerti dulu apa itu sebuah PT. Apakah ada pak herman dilibatkan selama ini dalam mengambil kebijakan. Kalau ada mana buktinya.

Kira-kira, kalau PSPS diaudit, Pak Herman setuju tidak?

Kami sangat-sangat setuju. Karena ayah saya juga cukup memiliki andil dalam membesarkan PSPS dan saya harap itu juga harus jadi pertimbangan. Kami setuju sekali PSPS diaudit agar semakin jelas akar permasalahannya.

Kalau sudah diaudit, kita berharap aset kebanggaan rakyat Riau ini kembali jaya seperti dulu.

Lalu apa pesan Pak Herman selaku pemilik saham ke para pendukung dan suporter PSPS?

Saya berharap, kisruh ini cepat selesai dan lekas mendapat solusi terbaik. Kami skeluarga memohon maaf kepada masyarakat Riau khususnya para suporter di Kota Pekanbaru, karena ayah saya dalam kondisi sakit dan tidak dapat lagi mengawal PSPS.

Demikian wawancara singkat kami dengan perwakilan keluarga Herman Abdullah MM sebagai pemilik saham PSPS Riau, Irvan Herman.***