TOBASA-Sejak tahun 2017 -2018 Rumah Karya Indonesia (KRI) memfokuskan diri pada suguhan kegiatan pelaksanaan Seni dan Budaya yang bisa dinikmatin para komunitas, pejalan Traveler dan Backpacker. 28 s/d 30 Juni 2019 acara semula akan digelar kembali.

Kepada Gosumut Kamis, (20/6/2019) Siparjalang selaku pengurus organisasi Rmah Karya Indonesia (RKI) menjelaskan, untuk Tahun 2019 ini kegiatan 1000 tenda akan menjadi jauh  berbeda dari kegiatan sebelumnya.

"Festival 1000 Tenda kali ini sesuai dengan yang telah kami rancang dan programkan, harus menjadi ruang silang berbagi ilmu dan pengetahuan melalui tenda-tenda besar yang hadir di antara deretan tenda peserta," ujar Siparjalang.

Direktur Festival 1000 Tenda Caldera Toba Festival menambahkan, Nantinya, akan ada 9 topik diskusi yang dihadiri para narasumber hebat di bidangnya, baik dari Medan - Sumatera Utara dan Nasional. "peserta 1000 tenda dan para pengunjung yang datang selain menikmati pertunjukan seni dan budaya yang akan ditampilkan oleh panitia juga dibobotin dengan nutrisi pengetahuan. Ini akan didapati mereka dengan melalui pelatihan menulis, diskusi Milenial dan Revolusi Digital 4.0, Globalisasi dan Efeknya, Anak Muda memimpin, Indonesia 2045, Seni dan Masa Depan dan Industri Kreatif serta topik lainnya yang telah dipersiapkan oleh panitia," imbuhnya.

Beberapa narasumber yang hadir dan terlibat pada pelaksanaan acara 1000 Tenda Caldera Toba Festival 2019 selama 3 hari ( 28 s/d 30 Juni 2019) antara lain, Moses Silalahi dan Yosef Suprayogi, Eka Dalanta, Ryan Ernest, Tumpak Winmark, Anwar Saragih, Hiras Simorangkir, M.Faisal dan Desi Situmorang. Diluar dari mereka ini akan hadir juga Togu Simorangkir, Trisna Pardede, Avena Matondang, Rahmat Manurung, Febry Siallagan, Guido Hutagalung, Ruth Aruan dan Jegez GoBatak.

Rumah Karya Indonesia berharap, kedepannya lewat festival ini, para peserta selain bisa berkenalan dengan para pejalan lainnya, mereka juga bisa membawa sesuatu yang berguna buat mereka. Dan tentunya melalui para peserta dan pengunjung tersebut kita harapkan akan membawa kabar ke daerah masing masing dan dunia luar bahwa Pariwisata Danau Toba adalah sebuah lokasi wisata yang sangat menarik dan sangat eksotik untuk di kunjungi," harap Ojak.

Ditegaskan Ojak, sebahagian besarnya untuk topik diskusi didalam festival ini  di inisiasi sendiri oleh Rumah Karya Indonesia (RKI) dan sebahagiannya bekerjasama dengan Friedrich Ebert Stiftung.

"Sesuai dengan semangat Rumah Karya Indonesia (RKI) lembaga kami membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai Lembaga, Organisasi Kemasyarakatan/Kepemudaan serta berbagai Komunitas. Besar harapan kami, topik diskusi dan para pembicara ini bisa memberi warna baru dalam festival 1000 Tenda Caldera Toba Festival oleh RKI juga festival di Sumatera Utara secara khusus di Indonesia. Kami menyadari bahwa, spirit ilmu pengetahuan haruslah linear dengan menjaga lingkungan dan mencintai seni budaya. Semoga para peserta 1000 Tenda senang dan menikmati tiap proses yang ada di dalamnya,"papar Ojax.*