TOBASA-Bagi masyarakat Batak Toba, adat dan budaya adalah bahagian penting dalam kehidupan bermasyarakat yang harus dijaga dan dipelihara kelestariannya.

Berangkat dari rasa keprihatinan pemahaman adat masyarakat yang semakin menipis, Pemkab Tobasa melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (31/5/2019) mengundang beberapa Tokoh Adat/Masyarakat untuk melaksanakan pertemuan/rapat koordinasi.

"Dalam pertemuan tersebut dicapai hasil kesepakatan bersama supaya dilaksanakan kegiatan "Seminar Marhata' dengan kesepakatan bersama disetujuilah pelaksanaan Seminar Marhata Adat selama 3 hari yang pelaksanaannya di fasilitasi oleh Pemerintah Kab.Tobasa melalui Disbudpar," terang Kadis Budpar Tobasa Drs Audi Murphy Sitorus kepada Gosumut di sela sela acara.

Dalam Seminar Marhata Adat yang digelar di Gedung Dojo TB Silalahi Center Pagar Batu Balige mulai hari Kamis - Sabtu, 20 s/d 22 Juni 2019 oleh para Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat se Kab. Tobasa yang pelaksanaan pembukaan kegiatannya di buka langsung oleh Bupati Kab.Tobasa Ir.Darwin Siagian.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan, Seminar Marhata Adat yang akan digelar selama 3 hari ini (Kamis/Sabtu, 20 s/d 22 Juni 2019) bertujuan untuk meyeragamkan Adat dan Budaya di Kab.Toba Samosir yang tentunya Adat ini merupakan bahagian dari Pariwisata dan Budaya.

Sebelum acara dimulai, diawali dengan laporan pelaksanaan kegiatan oleh  Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Drs. Audhi Murphi Sitorus. Pembicara untuk pelaksanaan kegiatan hari pertama Kamis, (20/6/2019) yang menjadi nara sumber oleh Pdt.Demak Simanjuntak, MTH Direktur Sekolah Tinggi Guru Huria HKBP yang juga sebagai salah satu Tokoh Ahli Budaya Gereja HKBP dengan pemandu moderator langsung oleh Kadis Pariwisata Drs.Audhi Murphi Sitorus,SH,M.Si dan Ir.Monang Naipospos dari Agama Aliran Kepercayaan Batak (Agama Parmalim).

Pelaksanaan kegiatan hari kedua Jumat, (21/6/2019) hadir sebagai pembicara/moderator Prof DR Robert Sibarani, Direktur Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU) Medan dan Dr Togar H Nainggolan Direktur Litbang Katolik Keuskupan Agung Medan dipandu dengan moderator Kadis Pariwisata dan kebudayaan Kab.Tobasa.

Untuk hari ke 3 sebagai pembicara dipilih dari berbagai tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemerhati Budaya Batak Toba yang pada hari 1 dan 2 bertindak sebagai pembanding.

Dalam seminar Marhata Adat yang dilasanakan di gedung Dojo TB.Silalahi Center selama 3 hari terdiri dari para Tokoh Adat dari tiap Bius/Kecamatan. Dari Bius Balige dan Tampahan 14 Orang, Bius Laguboti 8 Orang, Bius Sigumpar, Silaen dan Siantar Narumonda 12 Orang, Bius Porsea, Parmaksian dan Bonatua Lunasi 12 orang, Bius Uluan 8 orang, Bius Lumbanjulu Ajibata 10 Orang, Bius Pintupohan Meranti 4 Orang dan Bius Habinsaran, Nassau dan Borbor 12 Orang.*