JAKARTA - Setelah memenuhi persyaratan administrasi, mantan Ketua Umum PB TI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyerahkan berkas pencalonannya kepada tim penjaringan Ketua Umum KONI Pusat di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Sesuai persyaratan, setiap bakal calon harus mengantongi dukungan minimal 10 KONI provinsi dan 21 cabang olahraga (cabor) untuk bisa maju. Adapun pemilik suara yang akan menentukan hak suaranya pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) 2 Juli mendatang, berjumlah 101 voters, rinciannya 34 KONI provinsi dan 67 cabor.

Menurut Marciano, tekad dia mengikuti bursa pencalonan ketua umum KONI Pusat adalah untuk membuat lembaga tersebut lebih berkarakter. "Saya berharap bahwa saya bisa menjadikan KONI sebagai induk organisasi olahraga yang independen, modern dan berwibawa. Sehingga dengan kapasitas seperti itu, KONI punya kemampuan untuk mengangkat bangsa di tingkat internasional, baik melalui olahraga single maupun multievent dari berbagai cabang olahraga," kata Marciano.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini sadar bahwa untuk memajukan olahraga Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Menurut dia, KONI perlu bergandengan tangan dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Kemenpora dan semua cabor. "Dengan pencalonan ini, saya bertekad KONI bisa jadi perekatnya, baik dengan KOI, cabor dan dengan Kemenpora. Kita harus jalan seiringan, saling menutup, saling mendukung. Dengan seperti itu, Insyaallah bisa mencapai hasil," terangnya.

Sesuai data yang dibagikan tim sukses Marciano, jumlah voters yang memberikan dukungannya jadi bakal calon ketua umum KONI Pusat periode 2019-2023 berjumlah 62, rinciannya 37 cabor dan 25 KONI provinsi. Selain itu masih ada lima cabor yang siap merapat dan dua KONI daerah yang sedang dalam proses pendekatan. ***