TOBASA-Acara Festival TCWMF 2019 ( Toba Caldera World Music Festifal) yang digelar di bukit Singgolom desa Lintong Ni Huta Kecamatan Tampahan yang berlangsung mulai Jumat hingga sabtu dan berakhir Minggu (14 s/d 16/ 6 /2019) tampak kurang semarak dan sepi pengunjung.

Hari pertama pelaksanaan, sebelum diresmikan pembukaannya oleh Bupati Tobasa, pukul 15.30 WiB pentas acara tumbang di terpa angin kencang, namun tidak menelan korban jiwa ataupun korban luka.

Di hari ke dua acara berlangsung Sabtu, (15/6/2019) berdasarkan pengamatan Gosumut mulai dari Pagi hari hingga sore tampak panitia tetap sibuk memperbaiki Sound Sistem diatas pentas dan hingga menjelang malam untuk persiapan pegelaran acara puncak kegiatan Pukul 17.00 Wib s/d 21.00 Wib (Mine Ferformance).

Hingga mau menjelang acara puncak "Mine Ferformance" lokasi acara juga minim pengunjung dan sepertinya kurang di diketahui publik karena minimya informasi atapun iklan pemberitahuan penyelenggaraan kegiatan untuk di ketahui publik.

Tampak di lapangan lokasi acara TCWMF 2019 Bukit Singgolom beberapa stand pedagang dan stand pameran hasil Kerajinan dari berbagai Instansi dan kelompok UMKM Masyarakat sepi dari pengunjung dan hampir bisa dikatakan tidak ada julan yang laku di beberapa stand pameran karena tidak ada pengunjung yang datang.

Sepinya pengunjung di hari ke 2 berlangsungnya kegiatan TCWMF 219 juga dikeluhkan oleh para pemilik stand, pedagang makanan dan pedagang hasil Kerajinan di sekitaran lokasi acara. M.Siahaan (52), salah seorang pedagang makanan diarah depan pentas mengatakan acara yang minim pengunjung dirasa aneh karena acara bertaraf Internasional.

"Melihat dari nama acara ini "Toba Caldera World Music Festifal" 2019 memang sudah sangat wah !Tapi lucunya penonton tak ada, omset kami buntung. Siapa yang mau beli, pengunjung aja sepi," ungkapnya dengan nada kecewa.

Pemilik Stand sebelah kiri pentas juga mengatakan hal yang sama. "Sebelumnya kita sangat berharap acara ini akan ramai pengunjung dari berbagai wilayah dan manca negara karena keterlibatan beberapa Negara luar di acara yang digelar saat ini. Namun kenyataannya sangat minim/sepi dari pengunjung mulai dari pagi hingga sore menjelang malam ini," terang Nainggolan pemilik salah satu stand di lokasi acara.

Kepada Gosumut beberapa pemilik stand lainnya juga mengatakan sepinya pengunjung menghadiri acara TCWMF 2019 Bukit Singgolom Tampahan ini ditengarai karena minimnya promosi dan iklan dari Panitia penyelenggara kegiatan maupun pihak Pemerintah selaku pemilik wilayah dan BPODT khususnya untuk di ketahui publik atau masyarakat luas.

Direktur Pemasaran BPODT Basar Simanjuntak kepada wartawan mengatakan dirinya sudah berusaha maksimal. "Kita telah berupaya maksimal untuk mensukseskan acara ini, namun yang tak diduga ternyata ada insiden kecil yang menimpa pentas acara kemarin sore, walaupun tidak ada korban luka saat kejadian," jelasnya.

Lanjut Basar, acara tersebut bukan acara komersial seperti show artis artis. "Dibilang ada gep pengertian, akupun baru mengerti tahun lalu,tahun lalu aku tidak berani bikin, pada tahun lalu kita bikin acaranya di In Dor (dalam ruangan) di gedung TB Silalahi Center. Saat itulah kita dengar dan kita tau ada komunitas, itulah yang membuat terus berkembang dan berlangsungnya acara tahun 2019 ini," aku Basar.

Sekaitan dengan masalah peralatan yang mandek karena dari pagi hingga sore, panitia tampak tetap melakukan perbaikan sound sistem dan peralatan lainnya di atas pentas dijelaskan Basar, kepada pengunjung di harap bersabar mudah mudahan cepat selesai.

Disampaikannya, kiranya para pengunjung yang hadir sebelum menyaksikan acara puncak, supaya berjalan jalan dulu untuk melihat lihat dan menikmati pemandangan alam pariwisata Danau Toba di seputaran Bukit Singgolom Tampahan. "Saya akan cek kesiapan peralatan apakah sudah siap dan akan berusaha secepatnya," tegasnya.*