TOBASA-Untuk pengembangan dan peningkatan nilai jual Destinasi Pariwisata Danau hingga mendunia panitia bersama Badan Pembangunan Otoritas Danau Toba (BPODT) menggelar Festival dan Go To Toba Caldera dengan harapan mampu mengangkat marwah dan nilai jual Pariwisata Danau Toba.

Event destinasi pariwisata Danau Toba mengambil Thema Caldera sesuai dengan sejarah Gunung Toba yang dahulu telah terjadi Tiga kali letusan Gunung Toba ratusan tahun silam.Saat meletus mengangkat puncak gunung Toba dan menjadikan sebuah pulau yang akhirnya di kelilingi perairan yang disebut dengan nama Danau Toba. "Sekarang menjadi Pulau Samosir dan saat ini menjadi satu Kabupaten, Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir," terang Irwnsjah selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Toba Caldera World Music Festival (TCWFM) 2019 yang juga Direktur Kelompok Musik Rumah Swasara Musik Sama kepada wartawan Jumat,(14/6/2019) saat konfrensi pers.

Dengan pertemuan para Geologis Dunia pada akhir tahun 2018 menyatakan, studi Kaldera terbesar ada di Indonesia, yakni di Propinsi Sumatera Utara tepatnya di Danau Toba. "Inilah yang menjadi spirit dan back groud Feslival ke Dua kita,"imbuhnya.

"Sekaitan dengan World Music, yang saya artikan secara sederhana mengekspresikan musik musik fardisi dunia dan musik musik yang baru yang mengambil inspirasi dari budaya dunia menjadikan satu trend Festival Dunia hari ini," jelas Irwansjah.

"Kedua hal inilah yang kita gabungkan pada pelaksanaan acara kegiatan hari ini, dimana kegjatan hari ini menjadi Link case terhadap festival Festival Musik yang ada di Dunia ke depan. Dengan potensi yang ada kita miliki dengan insentiv yang di miliki Danau Toba yang luar biasa keindahannya yang akan kita bangun secara bersama sama kedepannya,"harapnya.

Ditegaskannya, kegiatan Festival tahun ini menjadi kegiatan yang agak berbeda  dengan kegiatan festival yang ada sebelumnya. "Karena basis dari kegiatan festival ini pondasinya adalah komunitas," tegasnya.

Lebih rinci disampaikannya, Pelaksanaan kegiatan ini bukan hanya oleh jajaran Birokrasi, kegiatan Toba Caldera  World Musik Festival tahun ini didukung 4 Kemeterian RI yakni Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Kementerian PUPR, Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian KUKM.

"Kegiatan juga didukung dan diikuti beberapa Lembaga sebagai lembaga Back Groof secara khusus BPODT (Badan Pembangunan Otoritas Danau Toba)  dan Kementerian Pariwisata sebagai lokomotif semua kegiatan ini semua secara khusus Pemerintah Kab,Tobasa dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tobasa. Hal ini menegaskan program kerja Presiden RI dengan menyukseskan pelaksanaan pekerjaan pembangunan di setiap lapisan Daerah dengan semangat kerja Gotongroyong," tegas Irwansjah.

Dilanjutkan Irwansjah, tantangan pelaksanaan kegiatan ini memang sangat luar biasa, seblumnya telah di laksanakan di Gedung TB Silalahi Center tahun 2018 yang lalu dengan kegiatan pelaksanaan yang terbatas saat itu yang dikuti hanya Empat elemen kelompok musik.

"Untuk Tahun 2019 ini kita menghadirkan 11 kelompok musisi yakni 3 dari negara luar China, Mexico dan Malaysia, dua kelompok musisi yang sudah Go Internasional Kelompok Rumah Swara Musik Sama dan Mataniari dan empat Kelompok musisi yang berbasis Kampus 3 dari Sumatera dan 1 dari Sumatera Selatan yakni Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Nomensen dan UNIMED (Universitas Medan) dan Universitas Negeri Padang (UNP),"imbuhnya.

"Kelompok inilah yang nantinya akan mengisis 3 hari acara Toba Caldera World Festival Music (FTWFM) 2019 di Bukit Singgolom desa Lintong Ni Huta dengan konsep acara Nine to Nine (dari Jam 09.00 Wib Pagi s/d Jam 09.00 Wib Malam). Semua kita ramu dengan berbagai eksibisi yang ada untuk kita saksikan serta kegiatan work shop Seni Budaya dan Musik dari China, Mexico dan Malaysia serta ada pertunjukan utama yang kita sebut Mine performance mulai dari jam 17.00 Wib hingga pukul 19.00 Wib Malam,"terangnya.

"Sebenarnya banyak kelompok musisi yang berbasis kampus yang mau turut serta dan datang mendaftar namun saat ini kita batasi dulu dan kita sampaikan supaya ikut menjadi peserta di tahun yang akan datang di event yang lebih besar lagi," tegasnya selaku ketua Panitia pelaksana Toba Caldera World Festival Music (FTWFM) 2019.

"Semua kegiatan yang dilaksanakan ini tidak semata mata hanya sebatas menggairahkan kita semata, kedepan kita berharap melalui kegiatan ini bisa mengundang minat para pengunjung atau wisatawan dari berbagai wilayah di NKRI khususnya dari berbagai belahan dunia internasional untuk hadir menikmati pariwisata Danau Toba, yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat Tobasa khususnya masyarakat desa setempat," ungkapnya.*