LABUHANBATU - Kepolisian Polres Labuhanbatu bersama Dandim 0209/LB melaksanakan apel upacara bersama konsolidasi Operasi Ketupat Toba tahun 2019 dan kesiapan pengamanan sidang perselisihan hasil pemilu tahun 2019 (PHPU), Kamis (13/6/2019) di halaman Mapolres Labuhanbatu. Pada kesempatan itu, Dandim 0209 Labuhanbatu, Letkol Infanteri Santoso mengapresiasi tinggi kepada seluruh anggota Polda Sumut dan jajaran atas terselenggaranya rangkaian kegiatan operasi kepolisian kewilayahan ketupat toba 2019 pada pengamanan hari raya Idul Fitri 1440 hijriyah yang berlangsung dengan aman, tertib dan lancar.

Dalam operasi ini, Polda Sumut telah melibatkan sebanyak 7.760 personel. Selain itu beberapa instansi terkait juga ikut membantu yaitu TNI, Satpol PP, pemadam kebakaran, tim SAR dan lain sebagainya.

Dandim menjelaskan, pelaksanaan Pilpres dan Pileg pada 17 April lalu telah usai. Namun situasi terkini kondisi Indonesia masih bergejolak, karena ada pihak tertentu yang tidak bisa menerima hasil pengumuman pemenang pilpres 2019 oleh KPU pada 22 Mei lalu. Pihak yang tidak puas terhadap hasil pemilu sudah melakukan aksi unjuk rasa dimulai di ibukota Jakarta dan menyebar ke berbagai provinsi. Aksi demonstrasi yang semula damai berubah menjadi anarkis. Aksi yang anarkis ini ternyata disusupi oleh beberapa provokator dengan menjalankan tujuannya untuk membuat suasana menjadi chaos.

"Alhamdulillah, dengan kesigapan TNI-Polri akhirnya mampu mengatasi aksi anarkis para perusuh tersebut. Pihak kepolisian juga telah menangkap dan menetapkan beberapa orang tertentu menjadi status tersangka pasca kerusuhan karena diduga kuat ingin merencanakan makar terhadap pemerintahan yang sah. Apalagi kita masih melakukan operasi mantap brata toba 2019. Hal ini dilakukan Polri untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif sampai dengan selesainya seluruh tahapan proses pemilu 2019 yaitu sampai dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih hasil dari pilpres 2019," tandasnya.

Kemudian pihak yang berkeberatan telah mengajukan gugatan terjadinya kecurangan pemilu ke Mahkamah Konstitusi dan sekarang sama-sama menyaksikan dan menunggu tahapan sidang serta hasil keputusan resmi dari Mahkamah Konstitusi.

"Kita harapkan Mahkamah Konstitusi dapat bekerja tanpa merasa diancam atau ditakuti oleh siapapun, sehingga bisa menghasilkan keputusan yang adil dan objektif. Apapun hasil keputusan dari Mahkamah Konstitusi, harus dihormati, diterima dan ditaati oleh semua pihak tanpa terkecuali. Oleh sebab itu untuk mewujudkan keamanan yang terbaik di wilayah Provinsi Sumut. Saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polda Sumut untuk terus menerus meningkatkan sinergitas dan soliditas dengan TNI, pemerintah daerah dan stakeholders terkait lainnya serta dengan seluruh elemen masyarakat, agar provinsi sumatera utara yang kita cintai ini tetap dalam keadaan stabil, aman dan kondusif," harapnya.

"Apabila ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap jalannya tahapan persidangan Mahkamah Konstitusi, jangan dibiarkan tapi segera ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," tukasnya.

Sebelumnya, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang sebelum menyampaikan amanat terlebih dahulu mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Apel kesiagaan ini dihadiri juga personel TNI-POLRI, Kepolisian Militer Sub Denpom Rantauprapat, Dinas Perhubungan, Satpol-PP, dan KBPP Polri.