MEDAN-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan raih sertifikat Academic Medical Center Hospital dari Joint Commission International (JCI). Kini rumah sakit milik kementerian kesehatan ini sudah memiliki pelayanan berstandar internasional.

Dalam kegiatan Halal bi Halal di Aula RSUP Haji Adam Malik, Selasa (11/6/2019), Direktur Utama RSUP H Adam Malik dr Bambang Prabowo MKes mengatakan Kalau akreditasi JCI yang diraih merupakan sebuah pengakuan. Yakni pengakuan dari lembaga internasional dari Amerika Serikat untuk meningkatkan nilai standar pelayanan rumah sakit dengan kaidah-kaidah internasional.

“Tapi jangan disamakan Rumah Sakit Adam Malik dengan rumah sakit yang ada di Eropa dan Amerika Serikat atau pula yang di Jepang karena semua JCI. Sebab, yang menjadi JCI ini adalah standarnya. Misalnya pasien yang datang langsung dilakukan penanganan sesuai dengan SOP yang ada,” katanya pada media.

Berbicara JCI, sambungnya juga tidak membahas masalah kelengkapan peralatan di rumah sakit. Sebab dengan adanya JCI ini merubah budaya yang ada. “Adanya JCI ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan pasien safety yakni keselamatan pasien pada saat pasien mendapatkan pelayanan di rumah sakit harus segera ditangani dengan standar JCI. Misalnya pasien dengan serangan jantung datang harus mendapatkan penanganan dalam satu jam atau beberapa puluh menit lah,” jelasnya.

Sementara, Ketua Pelaksana Persiapan JCI RSUP H Adam Malik Medan, Mardianto mengungkapkan bahwa proses mendapatkan sertifikasi JCI sangat panjang yakni seharusnya sudah menyandang akreditasi ini sejak tahun 2012 namun baru diperoleh di tahun 2019 ini.

“Kita berjuang hampir 8 tahun dan sudah keluar serial akreditasi berbeda setiap tahunnya. Setelah 8 tahun akhirnya kita peroleh akreditasi ini dan kalau dulu tidak mensyaratkan pendidikan mengingat Rumah Sakit Adam Malik adalah rumah sakit pendidikan. Perpanjangan akreditasi ini dilakukan 3 tahun sekali di mana setelah 3 tahun seluruh aspek pelayanan akan diukur dan kita tetap mempersiapkan diri untuk 3 tahun yang akan datang,” katanya.

Adapun tujuan utamanya sertifikasi ini yakni untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Bagaimana pelayanan bermutu dan pasien yang dilayani di rumah sakit ini menjadi pusat perhatian dari seluruh civitas hospital. Pasien menjadi fokus semua sehingga orang yang bekerja di Rumah Sakit Adam Malik fokusnya pada pasien tidak lagi yang lain-lain seperti dokter, dan lainnya.

“Jadi harus dibedakan sisi marketing dan sisi standar nya. Pasien dan keselamatan pasien adalah fokus utama,” jelas Mardianto.

Ditambahkannya semua pasien yang datang, lanjutnya harus ada ukuran atau indikator termasuk pemenuhan dalam standar agar pasien ini selamat sampai di rumah sakit. Apalagi Rumah Sakit Adam Malik bukan rumah sakit yang biasa karena merupakan rumah sakit pendidikan jadi ada perbedaan.

“Maka dari itu akreditasi yang kita terima yakni standar Academic Medical Center. Di mana anak didik di rumah sakit tipe A di Sumut ini harus mengerti dan diwajibkan dengan pelayanan standar internasional ini,” pungkasnya.*