JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DIY, Nazaruddin mengatakan, para kader PAN di daerah merasa kecewa dengan kabar bahwa partainya akan merapat ke Jokowi-Maruf. "Menyesal telah memilih PAN, dan kata-kata yang senada karena pernyataan dari elit DPP PAN tentang kemungkinan bergabung ke Jokowi-Ma"ruf Amin," ujar Nazaruddin saat dihubungi, Jumat (24/5/2019).

Nazaruddin menerangkan kekecewaan kader dan simpatisan PAN di daerah ini dipicu dari pernyataan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi dan Bara Hasibuan tentang kemungkinan PAN merapat ke kubu Jokowi-Ma"ruf Amin. Nazaruddin pun menilai pernyataan kedua tokoh elit PAN itu sebagai wujud pengkhianatan terhadap partai.

"Di tengah suasana rakyat yang bergerak menyuarakan kedaulatan rakyat yang diyakini telah dirampas oleh kecurangan. Dan di tengah upaya-upaya perjuangan BPN memperjuangkan keadilan hasil pemilu melalui berbagai saluran konstitusional, pernyataan tentang kemungkinan PAN merapat ke kubu 01 yang dimuat oleh media, dimata kader dan para pemilih PAN adalah pengkhianatan," tegasnya.

Nazaruddin pun menuding pernyataan elit PAN tentang kemungkinan bergabung ke Jokowi-Ma"ruf Amin tidaklah menghormati sikap Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Nazaruddin pun menilai para elit politik PAN yang ingin berkoalisi dengan Jokowi-Ma"ruf Amin sebagai upaya menikam Amien Rais dari belakang.

"Kalau dikomparasikan dengan sikap dan upaya politik yang sekarang ini sedang dilakukan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Prof. Amien Rais, elit-elit DPP itu telah mempermalukan dan menikam Pak Amien dari belakang," kata dia.

Usai Pemilu 2019, langkah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat menjadi sorotan. Dua pimpinan partai besar itu beberapa kali terlihat melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Pertemuan kedua elite itu memunculkan desas-desus baru akan adanya koalisi.***