MEDAN - PT Toba Pulo Lestari (TPL) Tbk, hingga saat ini terus melakukan program perbaikan secara berkelanjutan pada bidang manajemen pengelolaan hutan lestari maupun pembaruan mesin-mesin pabrik pengolahan Pulp untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan sosial yang lebih baik.

Program peremajaan pabrik yang dimulai 8 Agustus 2018, kini telah mencapai 87 persen dan diharapkan selesai 31 Juli 2019.

"Program peremajaan pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan," kata Direktur PT TPL Mulia Nauli pada acara buka puasa bersama PT TPL dengan insan media di Gedung Uniland Medan, Jumat (24/5/2019). Hadir saat itu unsur pimpinan PT TPL diantaranya Ignatius Joko Purnomo, Anwar Lauden, Ramida Siringo-ringo beserta sejumlah staf PT TPL, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut H Sofyan Harahap beserta sejumlah unsur pengurus PWI Sumut, pimpinan redaksi media massa, wartawan dan undangan lainnya. Turut hadir puluhan anak yatim dari Sri Gunting Sunggal.

Lebih lanjut dikatakan Mulia Nauli, peremajaan pabrik tersebut bertujuan agar dapat meningkatkan kinerja lingkungan (environmental performance) menuju zero smell), kualitas produksi yang stabil, sedangkan kapasitas produksi tetap sama. Sekaligus juga bertujuan untuk mendukung pelestarian Danau Toba.

Selain target menuju zero smell, proyek peremajaan pabrik bertujuan mengurangi emisi dan penggunaan energi. Seluruh pekerjaan pondasi telah selesai dan 5 digester baru telah terpasang beserta fasilitas lainnya. "Total investasi yang dialokasikan PT TPL mencapai USD 110 juta," kata Mulia Nauli.

Dikatakan, PT TPL hingga kini juga terus melakukan program pemberdayaan masyarakat melalui program Community Development atau CSR berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, investasi sosial dan penciptaan lapangan kerja serta pengembangan keterampilan.

"Program dana pemberdayaan masyarakat yang diambil dari 1 persen keuntungan PT TPL telah diimplementasikan langsung oleh perusahaan sejak 2018. Fokus dilakukan di 6 kabupaten dimana perseroan beroperasi dengan porsi terbesar di Kabupaten Toba Samosir dan berturut setelahnya Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Tapanuli Utara, Simalungun dan Kabupaten Dairi.

Acara buka puasa bersama juga diisi tausyiah disampaikan Ustadz Jafar Matondang yang intinya mengajak hadirin untuk meraih kunci Surga dengan menyantuni anak yatim dan fakir miskin.

Sementara Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut H Sofyan Harahap mengingatkan agar para pihak yang tidak berkenan atas suatu pemberitaan media massa hendaknya menyampaikan Hak Jawab, dan media massa tersebut harus memuat Hak Jawab. "Jika tidak dimuat, media massa bisa mendapat sanksi dari Dewan Pers," kata Sofyan Harahap yang juga Wakil Penanggungjawab Harian Waspada.***