JAKARTA - Gerbang Gedung DPR, MPR, DPD dini hari digembok oleh petugas kemanan Parlemen. Hal itu berkenaan dengan menjelang aksi 22 Mei yang akan digelar hari ini. Secara beriringan, dini hari Rabu (22/5) di depan gedung Bawaslu RI massa aksi yang menolak hasil putusan KPU dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian.

Dari Informasi DPD RI, mulai besok seluaruh karyawan dan pegawai tidak masuk alias diliburkan. "Sesuai hasil koordinasi kami dengan Sekjen DPR RI, Sekjen DPD RI, tanpa terkecuali untuk sementara waktu mulai bsok Rabu (22/5) sd Minggu (26/5) tidak melakukan aktivitas di kompleks Parlemen, pintu gerbang depan dn belakang akan ditutup," seperti keterangan tertulis tertanda Sekjen DPD RI.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan bidang kesetjenan dan juga petugas keamanan terkait rencana aksi 22 Mei pagi hari.

Menurut Bamsoet, hal tersebut agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi pada anggota Dewan dan staf di lingkungan kompleks parlemen.

"Saya hanya berpesan kepada Sekjen, bahwa saya tidak ingin terjadi apa-apa terhadap anggota DPR/MPR/DPD beserta seluruh stafnya di tengah berbagai isu ancaman dan penumpang gelap yang ingin memanfaatkan kemurnian aksi massa yang sesungguhnya bertujuan baik itu, untuk tujuan menciptakan 'martir'," demikian Bamsoet menambahkan.***