JAKARTA - 'AI', Siswa kelas XII jurusan IPS SMAN 1 Sembalun Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), disebut tidak diluluskan karena pernah mengkritik kebijakan sekolah. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Reni Marlinawati, menyayangkan kejadian tersebut. Dalam rilis persnya, Selasa (22/05/2019), Reni mengungkapkan, dunia pendidikan harus menjadi ruang dialektika termasuk kritik bagi pendidik, siswa dan stakeholder pendidikan lainnya.

Tapi, kata Reni, 'Dialektika di dunia pendidikan harus dalam koridor etik dan harus dipertanggungjawabkan,'.

Jika betul, kritik menjadi alasan tidak lulusnya 'AI', Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai, "(hal) ini jelas melanggar prinsip demokratisasi di dunia pendidikan,".

Karenanya Reni meminta, persoalan yang telah menjadi perbincangan di publik ini dapat segera direspons oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

“Perlu ada klarifikasi secara mendalam atas persoalan tersebut. Jika memang ketidaklulusan siswa hanya dipicu oleh karena mengkritik kebijakan sekolah, harus ada koreksi atas kebijakan tersebut," tegas Reni.

Sebelumnya, 'AI' dinyatakan tidak lulus saat pengumuman kelulusan pada Senin (13/5/2019) pekan lalu. Padahal, Aldi menempati peringkat 2 di jurusannya dengan total nilai 192. Rumor beredar, pihak sekolah menilai Aldi tak layak lulus lantaran kerap melakukan pelanggaran disiplin.***