MEDAN - Tokoh Pemuda Kabupaten Labuhanbatu, Muhammad Rusli menolak adanya gerakan people power dan bertolak ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi tentang kecurangan pemilu 2019.

"Kalau ingin menggungat hasil pemilu, baiknya melalui jalur yang telah disediakan. Bisa ke Bawaslu atau yang tertinggi di Mahkamah Konstitusi," ungkap Rusli, Senin (20/5/2019).

Pria yang juga dosen di Univa ini sangat mendukung hasil pemilu serentak 2019. Di mana, pemilu ini berlangsung dengan aman, jujur, adil dan demokrasi.

Maka dari itu, dirinya tidak setuju dan menolak keberangkatan masyarakat ke Jakarta untuk melakukan people power.

"Apapun hasil yang disampaikan KPU, kita harus menghargai keputusan itu. Itulah hasil atas gelaran pemilu kita pada 17 April kemarin," tandas pria yang berprofesi sebagai Advokat ini.