JAKARTA - Belum lama ini, PT Pertamina (Persero) telah berhasil uji coba mengubah minyak kelapa sawit mentah menjadi 100 persen bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini dilakukan untuk mengurangi impor bahan bakar. Bahkan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyati mengatakan, langkah perseroan menjadikan CPO 100% sebagai BBM itu dimulai dengan proses pengolahan di Kilang Plaju yang berada di Kota Palembang.

Nicke menjelaskan selama ini Pertamina sudah menghasilkan biodiesel yang lebih dikenal B20 yang dihasilkan Kilang RU III.

Selanjutya kernel oil CPO yang dicampur dengan residu dan menghadirkan produk green fuel berkualitas.

Pertamina telah uji coba skema co-processing dengan cara menginjeksi produk turunan CPO berupa refine bleached deodorized palm oil (RBDPO) secara bertahap 2,5 persen hingga 7,5 persen pada akhir 2018 lalu."Dari uji coba kemarin, hasilnya ini cukup menggembirakan. Artinya Pertamina telah mampu memproduksi jenis BBM ramah lingkungan dengan nilai octane number hingga 91,3%," ujar Nicke.

Keberhasilan Palembang menjadi pemicu bagi Gubernur Riau Syamsuar. Ia juga mengaku sangat mendambakan pabrik serupa di Riau.

"Mengenai sawit di Riau, lahan dan hasil dari petani kita ini sangat melimpah. Kami pun bertekad akan menggerakkan industri dari hilir, melalui pemerintah pusat," ujar Syamsuar saat menghadiri acara buka bersama masyarakat Riau Jakarta, Sabtu (18/5/2019) malam.

Dengan demikian kata Syamsuar, maka bisa menggerus isu-isu internasional termasuk Eropa yang selama ini gencar menggangu sawit di Riau.

"Salah satu rencana besar kami adalah, meminta pemerintah pusat untuk memberikan kesempatan kepada Riau, bukan hanya soal ekspor CPO, tapi juga bisa diolah menjadi BBM. Mudah-mudahan kita bisa mendirikan pabriknya di Riau," tandasnya. ***