NANNING - Tania Oktaviani Kusumah memang belum mendapat kesempatan menjadi bagian tim inti Piala Sudirman 2019. Namun pemain ganda putri ini diterbangkan ke Nanning, Tiongkok, untuk menjadi sparring tiga pemain ganda putri, Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Meskipun tak akan turun main, namun Tania tetap bersyukur bisa memberikan dukungan langsung kepada tim. Pemain kelahiran Bandung, 13 Oktober 1998 ini ditugaskan Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian, untuk membantu para senior-seniornya di ganda putri.

"Awalnya saya nggak tahu akan jadi sparring, dan ternyata benar. Walaupun jadi sparring, tapi saya excited banget, alhamdulillah bersyukur karena ini sama saja saya dapat kesempatan bisa melihat langsung perjuangan tim di Piala Sudirman itu seperti apa, pertandingan beregu seperti apa. Bisa jadi pengalaman saya kalau nanti saya jadi tim inti di Piala Sudirman," kata Tania kepada Badmintonindonesia.org.

"Sebagai bagian dari tim ganda putri, saya yakin kalau ganda putri bisa. Nggak ada yang nggak mungkin, kita punya kak Greys, Apri dan mbak Ketut. Jadi ngapain takut, ganda putri juga bisa sumbang poin," jawabnya ketika ditanya soal kans ganda putri menyumbang poin kemenangan untuk tim.

Sebelumnya, Tania pernah menjadi bagian tim Indonesia di ajang Tong Yun Kai Cup 2019 serta turnamen beregu junior di Asia Junior Championships dan World Junior Championships.

"Pertandingan beregu itu beda dengan di perorangan, rasanya tegang sekali. Tekanannya lebih besar juga karena bermain bawa nama tim, bawa nama Indonesia, tegang tapi seru," ujar pemain asal PB Djarum ini.

Tania mengaku siap jika sebagai pemain muda ia dapat tugas tambahan dari para senior. Dalam kejuaraan beregu, sudah bukan rahasia lagi jika pemain muda atau sparring dapat tugas ekstra seperti membantu senior membawa makanan, membawa shuttlecock untuk latihan dan sebagainya.

"Ha ha ha, kalau ini sudah siap, sudah pasti, waktu di Tong Yun Kai Cup kan juga begitu. Ini hal biasa kok, bantu-bantu senior ambil makanan, minuman dan shuttlecock untuk latihan, pasti tanggungjawab yang muda. Nggak apa-apa, nggak baper, memang sudah tugasnya yang muda, bantu yang senior. Saya sudah siap jadi supporter juga, siap habiskan suara buat tim Indonesia, ha ha ha," jawab Tania sambil tertawa.

Saat wawancara ini berlangsung, Tania tengah mempersiapkan kebutuhan latihan pertama di Nanning. Terdapat perubahan agenda dari yang awalnya latihan fisik, menjadi latihan teknik. PBSI telah menyewa lima lapangan bulutangkis yang akan digunakan selama dua jam pada pukul 16.00 - 18.00 waktu Nanning.

Semua pemain dari lima sektor hari ini akan menjalani latihan teknik bersama. ***