MACAU - Berkunjung ke Hong Kong tak lengkap bila tak mampir ke Macau (Macao). Begitu yang dirasakan puluhan wartawan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina (termasuk GoSumut.com) yang diundang Badan Pariwisata Hong Kong 6-10 Mei 2019.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik selama 2 hari berada di Macao. Pembangunan di Kota Macao terus digenjot sebagai salah satu destinasi wisata berkelas dunia. Termasuk hal-hal kecil turut menjadi perhatian dari pemerintahan Macao seperti penataan Museum, kelancaran lalulintas dan kebersihan.

Di Macao ada 2 museum yang terkelola dengan baik. Satu museum histori Macao yang berdampingan dengan reruntuhan gereja tua peninggalan Portugis. Satunya lagi Museum Penghargaan yang berada di jantung Kota Macao.

Macao merupakan daerah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok yang berada di kawasan teluk besar China Selatan. "Governo da RAE de Macau adalah nama Pemerintah Macau (Governo de Macau) yang dipimpin oleh sekretariat atau komisaris yang melapor langsung kepada Kepala Eksekutif Macau. Urusan Pemerintah diputuskan oleh sekretaris, yang ditunjuk oleh Kepala Eksekutif dan disahkan oleh Pemerintah Pusat Rakyat (CPG) di Beijing," kata Vicente Domingos Pereira Coutinho, Public Relations Executive Macau.

Sebagai wilayah administrasi khusus RRC, kata Vicente, Macau memiliki tingkat otonomi yang tinggi, mengingat kebijakan "Satu Negara, Dua Sistem". "Pemerintah Macau secara finansial independen dari CPG dalam mengawasi urusan Macau," terang Vicente yang pernah bertugas di Kedutaan Besar Portugis di Jakarta.***