JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto ingin agar peristiwa meninggalnya ratusan anggota Kelompok Peyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diusut tuntas. Dia menyarankan visum terhadap jasad anggota KPPS. "Kami berbela sungkawa dan kami mohon pihak yang berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya," kata Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).

Dia ingin aparat penegak hukum menyelidiki kematian ratusan anggota KPPS ini. Caranya adalah dengan pemeriksaan medik terhadap jenazah yang meninggal dunia.

"Perlu ada, kami rasa suatu visum atau pemeriksaan medis KPPS petugas-petugas tersebut yang meninggal," kata Prabowo.

Hingga Selasa (7/5) kemarin, KPU menyatakan ada 456 anggota KPPS yang meninggal dunia dan 4.310 orang sakit. Prabowo mendengar sudah ada 500 lebih anggota KPPS yang meninggal dunia. Ini membuatnya prihatin dan turut berduka.

"Atas nama seluruh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, kami ingin mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya, yang dilaporkan lebih dari 500 petugas Pemilu dari berbagai tingkatan, yang telah meninggal dalam proses Pemilu ini. Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah Pemilu Republik Indonesia," kata Prabowo.***