JAKARTA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu (AMP-TKP) 2019 menuntut investigasi serius, tuntas, dan transparan atas tewas dan jatuh sakitnya ratusan orang dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. AMP-TKP menilai, penting bagi bangsa mengetahui penyebab Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan tersebut, untuk menghindari berkembangnya prasangka yang tidak perlu, dan agar tragedi serupa tidak terulang pada masa mendatang.

"Maka atas dasar Sila Kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang adil dan beradab,” kami mendesak dilakukannya investigasi yang bersungguh-sungguh, mendalam, tuntas, transparan, dan berkeadilan," bunyi kutipan poin ke-3 tuntutan AMP-TKP dalam rilis yang diterima Rabu (08/05/2019).

Puluhan orang yang tergabung dan mendukung AMP-TKP 2019 saat ini yakni; Aay M. Furkon, Abdul Aziz Basyaruddin, Adiwarsita Adinegoro, Adnan Madani, Ahmad Sastra, Ahmadie Thaha, Alaidin Athory, Ali Akbar Soleman, Alia Baidhowi, Amidhan Saberah, Andrianto, Ani Hasibuan, Anwar Abbas, Any Setianingrum, Asep P. Bahtiar, Bahtiar Effendy, Bambang Prasetya, Bob Hasan, Busyro Muqoddas.

Kemudian ada Buya Muhammad Nurman, Chairul Tamimi, Chusnul Mar’iyah, Cut Meutia Adrina, Dadang Kahmad, Deni Solehudin, Dudi Salam, Faisal Haq, Edhi Mulyono, Gus Hafidh, Hamdani, Herry Sinaramata, Imbalo Iman Sakti, Iwan Piliang, Jeje Zaenudin, Joko Intarto, Jose Rizal, Latief Awwaludin, M. Din Syamsuddin, M. Lukman Ashari, Marah Sakti Siregar, Misbahuddin, Mohammad Siddik, Muhammad Chirzin, Mpu Jaya Prema Ananda, Nashirul Haq, Nurjaman Mochtar, Nyoman Udayana Sangging, Reza Indragiri Amriel, S. Iskandar Sbw, Siane Indriani, Sri Lestari Linawati, Teuku Nasrullah, Tifauzia Tyassasmita, Umar Husin, Usep Syaefulloh, Widya Murni dan Wilson Lalengke.

Pemrakarsa AMP-TKP 2019,/Din Syamsudin mengatakan, hingga kini "Dukungan masih dibuka,".***