LABUHANBATU - Peringatan Hari Pendidikan yang jatuh pada 2 Mei 2019 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia termasuk di 350 sekolah SD, SLTP dan SLTA Negeri maupun Swasta yang ada di Kabupaten Labuhanbatu hendaknya dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mendidik dan mengajar siswa agar menjadi siswa yang berkualitas.

Hal tersebut ditegaskan Kadis Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Drs. H. Sarimpunan Ritonga, M.Pd, Kamis (2/5/2019) pagi disela-sela menghadiri dan menjadi saksi upacara pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu di Ruang Data dan Karya yang dihadiri Plt. Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe dan Sekdakab Ahmad Muflih.

"Didalam peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di Labuhanbatu, kita berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah unit masing-masing dan peningkatan kompetensi guru. Dimana 8 dasar guru itu, subtansi yang paling pokok adalah tentang kemampuan guru dalam mendidik dan mengajar siswa agar menjadi siswa yang berkualitas," pintanya.

Ketua Dewan Pendidikan Labuhanbatu Drs. H. Rajo Makmur Siregar, M.Pd dalam kesempatan itu mengatakan, pendidikan kita hari ini sebetulnya memerlukan inovasi-inovasi dalam berbagai bidang, tapi utamanya dalam hal ini guru perlu memperhatikan secara serius bahwa kunci dari pendidikan itu ada di tangan guru.

"Ketika guru-guru kita kurang begitu greget, kurang integrasi terhadap pekerjaannya, maka pada saat itu pendidikan kita akan menurun," jelasnya.

Menurut Rajo Makmur, kunci pendidikan itu ada pada guru. Tentu saja itu tidak bisa diabaikan oleh orangtua atau masyarakat. Bagaimana pendidikan itu bisa berjalan baik kalau orangtua melepaskan diri dari padanya.

Sedangkan, Munawar Nasution, SH Ketua HIMPAUDI Kecamatan Rantau Utara mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional.

"Kita berharap dengan momentum Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019 yang dirayakan pada hari ini hendaknya menjadi refleksi untuk semua pemangku kepentingan, terutama ditengah-tengah kebijakan sistem pendidikan nasional yang selalu berubah-rubah dalam jeda waktu yang tidak lama," terangnya.

"Begitu banyak kebijakan-kebijakan yang lahir dalam dunia pendidikan kita. Sebut saja pelaksanaan K.13, rencana penarikan guru-guru dari sekolah-sekolah dan penguatan pendidikan karakter. Hal itu telah membuat kita secara beragam, ada yang mengapresiasi dan mengatakan bahwa itu hal yang mencemaskan," bebernya.

Secara teknis, HIMPAUDI berharap bahwa hal tersebut merupakan tindak lanjut dari pada penguatan kualitas, kompetensi dari pada guru-guru.

"Akhirnya kami berharap bahwa pemerintah, baik itu nasional maupun lokal kiranya pendidik dan guru-guru ini mohon diperhatikan dengan baik," kata Munawar.