BATANG - Ajang olahraga dirgantara bertajuk Paragliding TRIP Of Indonesia (TROI) besutan Kemenpora RI Seri I/2019 yang berlangsung di Bukit Sikuping PTPN IX Siluwok, Batang, Jawa Tengah, berakhir dengan sukses pada Minggu (28/4/2019).

Kesuksesan ajang yang diikuti oleh 171 atlet lokal dan satu dari Korea Selatan itu dilatarbelakangi dengan zero accicent serta beberapa kejutan, antara lain seperti munculnya juara muda di sektor senior, antusiasme masyarakat setempat akan olahraga dirgantara ini serta pengkolaborasian beberapa cabor ekstreem lainnya seperti off road dan para kroser yang mengikuti Jelajah Alas Roban.

Terkait TROI Seri I/2019 Batang, atlet paragliding asal Jawa Barat atas nama Pangeran Dirgantara, sukses menjadi juara di kelas putra senior.

Mengoleksi total poin enam, atlet yang masih berusia 16 tahun itu mampu mengungguli para seniornya seperti Galih Darmawan asal Jabar dan Aris Afriansyah dari Banten, diurutan kedua dan tiga yang masing-masing mengoleksi poin tujuh, diikuti oleh Thomas Widyananto asal Jateng dan Amrullah Tanjung dari Sumbar yang sama-sama mengoleksi poin sembilan yang harus puas berada di posisi empat dan lima.

Pasca laga, Pangeran Dirgantara menuturkan jika tidak ada kiat khusus untuk menundukkan para rivalnya yang notabene sebagai seniornya, meski perasaan deg-degan kerap menghantui dalam performanya.

"Pastinya saya bangga mampu menjadi juara dikelas putra senior ini. Awalnya deg-degan dan grogi, namun berbekal dengan latihan yang rutin sebelumnya, akhirnya saya mampu mengalahkan rasa grogi saya,sehingga mampu tampil seperti yang diinginkan," ucap Pangeran Dirgantara.

Sementara itu, di kelas putri senior, atlet Jawa Barat Milawati Sirin berhasil menduduki podium utama dengan raihan 83 poin. Diikuti oleh atlet asal Jawa Tengah Tini Mariana Pertiwi yang membukukan 151 poin serta Ifa Kurniatiasal Jawa Timur berada di urutan ketiga dengan mengoleksi 155 poin.

Kepala Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan Tantangan dan Wisata Kemenpora RI, Arief Nurbani mengatakan jika perhelatan TROI Seri I di Batang ini luar biasa. Menurutnya, selain sukses perlombaan yang zero accident, Batang dinilai mampu mengkompilasikan antara olahraga, sosial dengan ekonomi, terlebih pada tahu ini Kemenpora memberikan penilaian kepada kota penyelenggara.

"TROI Seri I di Batang berakhir dengan baik, lancar dan terutama adalah zero accident. Seri Batang sangat luar biasa, pasalnya sejak pembukaan hari Jumat lalu, tak hanya menampilkan olahraga paragliding, namun juga menghadirkan offroad, motor trail, senam. Ini menjadi nilai tambah, lantaran ditahun-tahun sebelumnya tidak melibatkan olahraga lain serta aspek lainnya sehingga terkesan ekslusif," ucap Arief.

"Saya melihat antusiasme masyarakat Batang akan olahraga ini. Tadi saya melihat banyak anak-anak yang menyaksikan olahraga ini, bahkan ada seorang ibu yang masih menyusui membawa bayinya untuk menjadi saksi kesuksesan kegiatan ini, siapa tau kedepannya anak-anak yang menyaksikan perhelatan ini nantinya akan menjadi atlet paragliding yang mampu membawa nama Batang di pentas Nasional, sekaligus mampu mengharumkan nama bangsa dan negara di pentas Internasional, serta terjadinya perputaran perekonomian melalui ajang ini," tutupnya.

Di sisi lain, Bupati Batang, H. Wihaji, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kemenpora RI yang telah memberikan kepercayaan kepada wilayahnya untuk menjadi seri pembuka dalam TROI 2019 ini, bahkan dirinya bersikeras untuk menyajikan yang lebih baik lagi pada event tahun depan.

"Alhamdulillah, Seri I TROI 2019 di Batang berjalan lancar. Sebelumnya kami merasa khawatir takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, terlebih Batang ditahun pertama ini mendapatkan amanah untuk menjadi seri pembuka, takut tidak dipercaya lagi menggelar event serupa di tahun-tahun berikutnya," ucap Bupati Batang, H. Wihaji.

Kesuksesan Batang ditahun pertamanya menggelar olahraga dirgantara bertajuk TROI dibawah payung Ayo Olahraga dari Kedeputian Pembudayaan Olahraga ini, memberikan energi baru untuk kembali mengajukan diri sebagai tuan rumah di tahun depan.

"Insha Allah di tahun berikutnya akan ada perbedaan yang signifikan dari perhelatan ini, terlebih kami tengah mengedepankan prioritas pengembangan wisata empat Si, seperti Si Kembang yakni pengeksplorasian daerah gunung, Si Lurah yakni terkait adat dan budaya, Si Gandu yang merupakan area perpantaian dan terakhir adalah Si Kuping untuk olahraga ekstreem," tuturnya.

Di lain hal, salahsatu generasi muda Batang, Santi, sangat senang digelarnya olahraga ekstreem ini di tanah kelahirannya. Dirinya percaya, melalui kegiatan-kegiatan olahraga seperti ini didaerahnya akan mampu mendongkrak prestasi anak bangsa khususnya di olahraga paralayang dan terjadinya perputaran roda perekonomian.

"Ajang ini keren, masyarakat sangat antusias, karena bukan hanya menjadi hiburan gratis semata, namun akan menjadi inspirasi masyarakat untuk berolahraga, terlebih banyak warga yang berjualan, terjadinya perputaran ekonomi dan interaksi sosial, bahkan banyak rumah yang dipakai sebagai home stay bagi para atlet yang datang ke Batang, jadi ini keren banget membuat Batang lebih dikenal oleh masyarakat luar," klaimnya.

Sepeti diketahui, TROI 2019 akan memainkan lima seri, setelah Batang, menyusul seri kedua yang akan berlangsung di Wonosobo pada 28-30 Juni mendatang. **

Berikut nama-nama pemenang TROI Seri I Batang 2019:

Kelas Putra Junior :

1. Efwelin Agus Aruldais (Jatim).
2. Jordi Ansyah R (Sumbar)
3. Kevin Daffa (Jateng)
4. Abdurahman Hidayat (Sumbar)
5. Ardiansyah Mega Putra (Jatim)

Kelas Putri Junior :

1. Rira Nurhakim (Sumbar)
2. Melissa Manueke (Sulut)
3. Silviana Bebby Kumalasari (Jateng)

Kelas Putra Senior :

1. Pangeran Dirgantara (Jabar)
2. Galih Darmawan (Jabar)
3. Aris Afriansyah (Banten)
4. Thomas Widyananto (Jateng)
5. Amrullah Tanjung (Sumbar)

Kelas Putri Senior :

1. Milawati Sirin (Jawa Barat)
2. Tini Mariana (Jawa Tengah )
3. Ifa Kurniati (Jawa Timur)

Kelas Master:

1. Dwi Aji Sukotjo (Jatim)
2. Aris Budiyarto (Jabar)
3. Sugeng Santoso (Dispotdirga)

Kelas Tandem:

1. Damar Aziz dan Anang Dwi (Jateng)
2. Aris Afriansyah dan Dede Mulyana (Banten)
3. Dede Supratman dan Riky Darmawan (Jabar)