PEKANBARU - Pekerjaan mengawasi Pemilu 2019 adalah sangat melelahkan, baik secara fisik maupun batin.

Buktinya, banyak petugas KPPS diberbagai daerah gugur setelah selesai menjalankan tugasnya.

Sebelumnya, Ketua KPPS TPS 02 Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Suratinizar (33), meninggal dunia pada Kamis (18/4).

Kini, giliran Ketua KPPS TPS 05, Kelurahan Bengkalis Kota, Yansen, yang gugur usai bekerja memimpin jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara selama dua hari berturut-turut.

"Meninggal karena mendadak kena serangan jantung ketika dua hari berada di TPS terus tanpa istirahat," ungkap Ketua KPU Riau, Ilham M Yasir, seperti dilansir Selasar Riau, (Kumparan.com), Minggu (21/4).

Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pekanbaru itu menjelaskan, saat mengetahui Yansen terkena serangan jantung, Yansen sempat direncanakan untuk dibawa ke Kota Dumai guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut, Sabtu (20/4).

Namun, nyawanya tak tertolong saat ia masih berada di klinik dekat rumahnya. "Namun, Sabtu pagi itu (20/4), pukul 10.10 WIB, Ketua KPPS itu sudah meninggal di klinik rawat inap, Bengkalis," ujar Yasir.

Kasus serupa juga dialami oleh Ketua KPPS TPS 51, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Edirson; dan anggota KPPS TPS 38 Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Samaun.

Edirson dan Samaun terserang stroke setelah mengawasi jalannya pemilu di TPS-nya masing-masing. Kini mereka pun masih dalam perawatan medis di RS Sansani.

"Kami tadi pagi, anggota KPU Riau, lengkap kelima-limanya menjenguk Pak Edirson di RS Sansani. Kami mendoakan semoga cepat sembuh," ujar Yasin.

"Pak Samaun kini sedang dirawat di rumah sakit akibat serangan stroke usai menjalankan tugas selama 24 jam nonsetop. Semoga Allah memberikan kesembuhan secepatnya buat Pak Samauan," pungkas Yasir.***