JAKARTA – Tim Kampanye Nasional Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin mengeluarkan enam sikap terkait Pilpres 2019 yang baru saja dihelat. Itu diungkapkan oleh Ketua Harian TKN, Moeldoko. Sikap pertama, kata Moeldoko adalah berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah memilih Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 sehingga bisa menjadi pemenang.

"Berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin, sehingga menjadi pemenang Pilpres 2019," ujar Moeldoko di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (19/4).

Kedua kata dia, TKN berterima kasih kepada para penyelenggara lembaga survei hitung cepat atau quick count yang sangat kredibel. Sehingga hasil pemilu dapat diketahui lebih cepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan pada publik.

"Ketiga, TKN menghormati dan mengikuti proses dan penghitungan hasil pemilu KPU, dan TKN mengajak seluruh masyarakat indonesia untuk bersama menunggu hasil resmi KPU," ‎katanya.

Kemudian sikap keempat, ujar kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu, TKN memberikan apresiasi kepada masyarakat atas partisipasi yang sangat tinggi dalam Pemilu 2019 ini kurang lebih mencapai 81 persen ini sungguh luar biasa.

"Kelima, TKN berterima kasih kepada KPU dan Bawaslu dari pusat sampai dengan daerah yang telah menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan pemilu 2019 dengan baik. Walaupun ada berbagai kendala di lapangan, tapi semuanya bisa teratasi dengan baik,” ungkapnya.

Keenam, TKN memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada TNI dan Polri yang telah mengamankan penyelenggaraan pemilu. Sehingga pemilu berlangsung secara lancar aman dan damai.

"Terima kasih, enam hal ini yang secara resmi TKN sampaikan, dan mudah-mudahan ini sebuah pernyataan yang sangat bisa kita pertanggung jawabkan," paparnya.

Lebih lanjut, Moeldoko juga menegaskan, apabila nantinya hasil hitung cepat berbeda dengan KPU, dan hasilnya memenangkan Prabowo-Sandi. Maka TKN legawa terhadap hal itu.

"Iya pasti, kan salah satu butir pernyataan kita menghormati keputusan akhir KPU, itu sebuah pernyataan yang sangat jelas, berarti kita semuanya sangat hormati atas keputusan KPU," ujar Moeldoko di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Jumat (19/4).

‎Mantan Panglima TNI juga ingin menegaskan bahwa KPU itu milik bersama bukan milik pemerintah, bukan milik pasangan nomor urut 01 Jokowi dan Ma’ruf Amin.

"Sehingga, jangan nanti seolah-olah KPU miliknya 01, wah repot nanti itu kita, apalagi kecurangan yang dilakukan oleh KPU di belakangnya pemerintah. Itu pernyataan yang menyesatkan," tegasnya.

Menurut Moeldoko, pemerintah sama sekali tidak ikut campur dalam konteks ini. Kecuali apabila KPU perlu bantuan. Misalnya membutuhkan kendaraan untuk mengantar logistik. Maka pemerintah siap memberikan sarana tersebut.

"Itu sudah tanggung jawab pemerintah ada hal-hal yang sangat darurat. Tapi maaf harus betul-betul dibedakan, jangan sampai dikit-dikit ada begini, nanti disebut pemerintah curang. Apa ini tuduhan yang menyesatkan," pungkasnya.***