JAKARTA - Polda Metro Jaya menerjunkan 40 ribu personel guna mengamankan acara kampanye terbuka pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan dalam pengamanan tersebut pihaknya juga ikut menggandeng sejumlah ormas.

"Kita menurunkan 40 ribu personel gabungan dari TNI, Polri, Pemda dan ada sebagian dari ormas seperti FBR (Forum Betawi Rembug), LMP (Laskar Merah Putih), PP (Pemuda Pancasila), Banser (Barisan Ansor Serbaguna), dan sebagainya," tutur Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (12/4).

Argo menuturkan untuk masyarakat yang akan menghadiri kampanye terbuka tersebut bisa melalui pintu nomor 2, 5, 6, 7, 10, dan 11.

Sedangkan, pintu nomor 3, 4, 8, 9, dan 13 akan ditutup. Untuk pasangan calon dan undangan VVIP akan masuk melalui pintu nomor 1.

Terkait pola pengamanannya, dikatakan Argo, akan ada empat ring pengamanan. Ring pertama ada di area stadion yang akan diamankan oleh Paspampres.

Kemudian ring dua ada di area sekitar stadion yang akan diamankan oleh personel Polri dan TNI. Ring tiga ada di sekitar pintu masuk GBK. Lalu ring empat di sepanjang jalan di area GBK yang diamankan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya.

Selain itu, sambung Argo juga telah disiapkan rekayasa lalu lintas dan sejumlah kantong parkir untuk memudahkan masyarakat yang membawa kendaraannya.

"Kantong parkir itu untuk parkir pribadi kita alokasikan ada di parkir kolam renang akuatik, di lapangan ABC, lapangan softball, di sana ada khusus sepeda motor dan roda empat kita sudah alokasikan di sana," tutur Argo.

Lebih lanjut, untuk masyarakat dari luar Jakarta yang akan hadir di acara kampanye tersebut, juga akan diberikan pengawalan khusus untuk masuk ke area GBK.

"Massa dari Depok itu akan dikawal masuk ke GBK, dari Tangerang akan dikawal masing-masing parkirannya di sisi timur utara, sisi timur selatan. Kemudian juga dengan Bekasi Kota itu di GBK, ada parkir dan drop off," ujar Argo.

Diketahui, kampanye Jokowi di GBK besok ini merupakan yang terakhir sebelum debat terakhir dan masa tenang Pilpres 2019.***