MEDAN-Bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput) yang sudah lima bulan dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik direncanakan akan dilakukan operasi pemisahan.

Hal ini dikatakan Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak, Jumat (12/4/2019) bahwa tim medis sudah beberapa kali menggelar rapat rencana operasi pemisahan bayi kembar siam rujukan dari Rumah Sakit Sibolga pada November 2018 lalu.

"Terakhir pada hari Selasa (9/4/2019) kemarin baru rapat. Kini usia bayi kembar siam ini masuk 5 bulan pada akhir bulan April. Bayi kembar siam ini sudah memiliki berat badan 15 kg yang sebelumnya 4,7 kg saat masuk ke RSUP Haji adan Malik.

Lanjut Rosa, sejauh ini belum ada kendala yang ditemui pada kondisi umum kedua bayi. Kondisi bayi cukup bagus, bayi kembar tersebut sehat.

“Minum susunya kuat dan gerak juga aktif," tambahnya. Ketika ditanya kapan pastinya akan dilakukan operasi? Rossa menjawab, belum dipastikan tanggal dan bulannya. "Inilah sedang direncanakan, sejauh ini belum keluar tanggal. Masih mendata sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk operasi. Inikan operasi besar, jadi kita harus mempersiapkan dengan matang, termasuk bersiap dengan segala kemungkinan yang ditemui nanti pada hari H," pungkasnya.

Dia juga mengatakan, bayi ini tidak lahir di RS Adam Malik, namun di RSUD Sibolga pada tanggal 22 November 2018 lalu. Bayi lahir memiliki berat 4,7 kilogram dengan tinggi 45,55 cm.

"Bayi kembar siam ini masih dalam pemeriksaan dokter spesialis anak dan spesialis bedah anak.  Organ tubuh keduanya lengkap dan dalam keadaan baik, hanya dempet pada bagian perut," katanya.

Sebelumnya, Ayah bayi kembar siam J. Silitonga (29) mengaku, tidak ada firasat dan tanda apapun mendapatkan anak kembar saat kehamilan sang istri. Hanya saja, kehamilan sekarang ini perut istri lebih besar dari kehamilan pada anak sebelumnya.

“Memang selama kehamilan istri saya tidak pernah diperiksa ke Puskesmas atau bidan. Hanya dukun kampung saja yang memeriksa istri saya. Dukun kampung itu curiga dan menyarankan untuk di USG, karena melihat perutnya lebih besar tak seperti kehamilan biasanya. Dan benar hasil USG istri saya hamil bayi kembar siam. Sehingga melahirkan operasi di RSU Sibolga,” katanya dengan bahasa batak.*