ASAHAN-Keberhasilan seseorang merupakan kegembiraan terhadap dirinya sendiri, namun banyak orang juga yang merayakan keberhasilannya dengan cara yang salah. Seperti yang dilakukan ribuan siswa SMK di Kota Kisaran.

Usainya UNBK mereka melakukan aksi mencoret baju, ugal-ugalan dan melakukan tindakan yang tidak baik dipandang mata, dari mulai di jalan raya hingga bertitik di lapangan PSBD, Kamis (28/3/2019).

Pantauan gosumut, terdapat ribuan pelajar tersebut yang menaburkan cat pilok ke udara saat mengendarai sepeda motornya di jalan raya.

Bukan hanya itu saja, bahkan terdapat juga siswa yang berboncengan 3 orang sekaligus, serta ada juga siswi wanita diapit oleh 2 siswa pria pada saat berboncengan.

Kini hal itu menjadi perbincangan masyarakat yang menyaksikan aksi para pelajar itu, seperti Ella Dwiotavia dan Ulmi Kalsum.

2 gadis berstatus mahasiswi di Pondok Pesantren Darul Ulum itu tidak sependapat dengan apa yang dilakukan oleh para pelajar yang baru selesai melakukan UNBK itu.

Ela mengatakan bahwa merayakan kebahagian itu tidak mesti dengan cara ugal-ugalan namun lebih baik dengan cara makan bersama dan lain-lain.

"Merayakan kebahagian itu enggak mesti seperti itu bang, baiknya kan kalau merayakan kebahagiaan itu dengan cara makan bersama, syukuran atau doa bersama," ujarnya.

"Seharusnya selesai ujian mereka berpikir apa yang harus dilakukan kedepannya, bukan malah seperti ini," tutur Ella.

Senada dengan temannya Ulmi kalsum, Ia mengatakan hal yang dilakukan oleh para pelajar itu sangat mubajir karena mencoret baju bahkan mengkoyak celana.

"Hal ini sangat mubajir, karena baju yang masih bagus di coret dan celana dikoyak seakan tidak suka mengenakan seragamnya. Lebih baik pakaian yang masih bagus itu disumbangkan kepada pelajar lainnya yang kurang mampu," tutur Ulmi.

"Menurut kami berdua ya bang, mereka ini sangat meresahkan masyarakat dan pengguna jalan raya lainnya, akibat mereka jalanan bisa macet dan membahayakan pengguna jalan lainnya, karena mereka terkesan ugal-ugalan di jalan raya. Apalagi ada satu cewek yang dibonceng dengan cara diapit oleh kedua temannya yang cowok, jelas itu tidak beretika menurut kami, kasihan juga orang tuanya," ungkapnya.

Ditempat lain Kasat Lantas Polres Asahan AKP Rusbenny SH saat di konfirmasi melalui selulernya mengatakan, bahwa hal itu tidak pantas dilakukan oleh pelajar.

"Seharusnya mereka berpikir kedepan mau jadi apa? selain dari itu, menggunakan sepeda motor dengan cara ugal-ugalan itu sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain," tuturnya.

AKP Rusbenny menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mencontoh tindakan tersebut serta bagi orang tua agar senantiasa mengawasi anaknya.

"Saya himbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mencotoh tindakan itu, terutama bagi para adik kelasnya agar kedepan tidak ikut-ikutan seperti itu. Begitu juga dengan para orang tua, agar senantiasa menjaga dan mengawasi anaknya, supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," ujarnya.

AKP Rusbenny juga menghimbau kepada pihak sekolah agar turut mengawasi serta memberikan sanksi kepada pelajar yang melakukan hal itu.

"Saya himbau juga kepada pihak sekolah agar turut mengawasi para pelajarnya. Harapan saya agar pelajar yang melakukan hal itu diberi sanksi berupa pengurangan nilai atau yang lainnya agar mereka tidak berani melakukan hal itu," himbaunya.

AKP Rusbenny memberitahukan bahwa tugas pengawasan itu bukan hanya tugas pihak kepolisian, namu juga menjadi tugas bersama.

"Pengawasan ini bukan hanya merupakan tugak pihak kepolisian saja, namun ini menjadi tugas kita bersama karena mereka lah generasi penerus bangsa kita," tutupnya dari seberang seluler.*