PALAS-Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumut kerjasama dengan  Komisi IX DPR RI, menggelar  sosialisasi generasi berencana (Genre) ke lingkungan pelajar di Kabupaten Padang Lawas(Palas).

Kegiatan sosialisasi berlangsung di MAN 1 Padang Lawas, Kecamatan Barumun Selasa (26/3/2019) dihadiri ratusan siswa dan siswi.

  Turut hadir diacara Sosialisasi Genre Wakil Ketua Komisi IX, DR. H. Saleh Partaonan Daulay, M. Hum, MA bersama sejumlah Pimpinan OPD  Pemkab Palas dan Duta Genre Provinsi Sumut binaan BKKBN Provsu.

Wakil Kepala Madrasah Sapran Nasution mengatakan, melalui kegiatan ini pelajar mendapat pengetahuan  untuk menambah wawasan tentang Genre.

  “Kegiatan ekstrakurikuler juga bermanfaat sebagai kegiatan belajar yang memberikan kontribusi untuk menambah wawasan pengetahuan,"ujarnya.

  Kepala Dinas P2KB Palas Amir Soleh Nasution melalui  Kabid KB, Ida Hanum mengatakan, program Genre sudah dibentuk di Palas Karena  keterbatasan anggaran dinas, makanya proses pemberdayaan dan pembinaan Genre belum begitu maksimal.

"Sosialisasi rencana usia menikah untuk perempuan berusia 21 tahun dan laki-laki berusia 25 tahun itu terus kami lakukan ke masyarakat dan dikalangan pelajar," katanya.

Sementara Widyiaswara dari  BKKBN Provsu, Ari Armawan menyebutkan pelajar merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja, inilah saatnya untuk bisa memahami program genre.

“BKKBN Provsu memiliki program Genre dengan tujuannya membekali para generasi muda menjadi generasi emas dan generasi unggul. Kedepannya sehingga generasi muda Indonesia akan siap bersaing secara kualitas dengan generasi muda di seluruh dunia,” ucapnya.

Dia berharap program Genre yang dilaksanakan BKKBN Provsu dilingkungan 1 pelajar dan generasi muda diharapkan 10  tahun ke depan lebih baik dan maju lagi.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, DR. H. Saleh Partaonan Daulay mengajak para pelajar  untuk mempersiapkan dirinya menjadi genre, siap menuju generasi emas, berkualitas tanpa batas di era milenial.

“Jadikanlah diri anda sebagai generasi muda yang memiliki hidup terencana, agar terjauh dari bencana. Baik itu bencana menikah muda, bencana penyalahgunaan narkoba dan bencana-bencana kenakalan remaja,.”pungkasnya.*