JAKARTA - Belum banyak yang tau sosok mantan aktivis 98 dari Riau yang turut menumbangkan kekuasaan Soeharto.

Sosok tersebut adalah Masril, pejuang tanguh yang kini menjabat sebagai Sekjen Gerakan Relawan Nasional Prabowo Sandi (GRN PAS) Riau bernama Masril.

Masril atau yang dikenal dengan nama besar Ardi Riau juga menjadi salah satu orang yang paling hangat dibicarakan di dunia maya khususnya Twitter. Dengan akun @Ardi_Riau.

Ia bahkan sering kali mengungkap beberapa fakta tentang kebohongan kekuasaan rezim Joko Widodo. Tak sedikit juga akun-akun asli tapi palsu alias Aspal yang berhasil ia bongkar identitasnya.

Yang terbaru adalah ketika ia berhasil membongkar kedok siapa nama dibalik akun Hulk, yang sering membuat postingan propoganda dengan ciri khas "Info Valid" itu.

Bahkan Masril juga merupakan saksi mata atau orang yang ikut dilapangan pada saat turunnya Gus Dur sebagai Presiden RI.

Bagi Masril, membantu sesama bukan hanya kewajiban bagi umat islam maupun pemeluk agama lain. Tapi juga merupakan perintah dari UUD 45 dan juga Pancasila.

Hal ini pulalah yang dilakukannya bersama kelompok warga di Pekanbaru, yang menamakan dirinya Komunitas 'Pekanbaru Kota Bertuah'.

Di dalam komunitas ini, anggotanya ada dari berbagai kalangan, seperti politikus, mahasiswa, buruh, pelajar, aktivis dan bahkan PNS. Meskipun dari latar belakang yang berbeda-beda, mereka memiliki visi dan misi yang sama, yakni membantu para fakir miski, anak yatim dan orang-orang yang sedang membutuhkan.

"Bagi saya, berjuang tanpa Pamrih demi membela rakyat adalah kewajiban bersama. Itulah yang kita lakukan demi keadilan dan kemakmuran," ujar Masril saat berbincang dengan GoNews.co.

Dengan kelompok sosailnya itu, ia kerap membantu orang-orang tidak mampu, panti-panti asuhan, rumah singgah yatim piatu dan banyak lagi. Aksi sosial komunitas Pekanbaru Kota Bertuah ini sudah hampir keseluruh pelosok Riau.

Aksi sosial yang belum lama ini dilakukan, seperti jelang bulan puasa yang lalu, yakni menyalurkan atau membagi-bagikan 1.000 Alquran ke Masjid dan Musola di daerah-daerah seperti, Kuansing, Meranti, Pelalawan, Kampar, Dumai dan Pekanbaru sendiri.

Masril dan kawan-kawan, juga membantu warga masyakarat yang kurang mampu, seperti membantu anak-anak kurang gizi, membagi-bagikan peralatan sekolah untuk anak-anak dari kalangan petugas kebersihan kota, membantu panti asuhan dan yatim dalam bentuk sembako, bagi-bagi buku pelajaran ke sekolah pelosok Riau.

Dan setiap tahunnya kata dia, komunitas "Pekanbaru Kota Bertuah" dipercaya oleh orang-orang Indonesia yang bekerja di Canbera Australia untuk menyalurkan zakat dan infaknya bagi anak-anak di panti asuhan.

Tahun ini, ketika ia melihat carut marutnya NKRI setelah dipimpin oleh rezim Jokowi, Masril pun kembali turun gunung dengan kritikan-kritikan tajamnya.

Ia juga menjadi salah seorang penggagas deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru yang sempat menghebohkan tanah air bahkan dunia Internasional dengan dipersekusinya Neno Warisman di bandara Pekanbaru.

Bahkan saat itu, Masril dengan beberapa orang di Laskar Melayu Riau, berhasil mengusir para penghadang Neno Warisman di pintu keluar gerbang bandara SSK II Pekanbaru.

Ia juga ikut terlibat langsung menangkap para perusuh yang didatangkan dari luar Riau di bandara SSK II Pekanbaru.

Untuk pilpres 2019, bersama beberapa rekannya, Masril juga mengagas berdirinya RN PAS Riau. Ia menggandeng beberapa ormas Islam, elemen mashasiswa, LSM dan masyarakat.

Namun seiring berjalanya waktu, RN PAS Riau berganti kepengurusan. Ia pun mengambil langkah cepat bergabung dengan Gerakan Relawan Nasional (GRN) PAS dan menjabat sebagai Sekjen DPW Riau. Hingga kunjungan Sandiaga maupun Prabowo ke Riau, GRN PAS menjadi salah satu ormas yang paling sibuk

Dikalangan awak media, nama Masril sudah tidak asing lagi, bahkan wakil-wakil rakyat baik provinsi dan pusat, juga mengenalnya sebagai soaok yang kritis terhadap rezim penguasa saat ini. Termasuk juga menjadi musuh bebuyutan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.***