MEDAN - Sosoknya yang semampai dengan sorot mata yang memancarkan kepercayaan diri, merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Ivo Herawati, mahasiswi UNIMED angkatan 2016, yang baru saja terpilih sebagai Duta Muslimah Preneur Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumut 2019.

Ivo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris IPEMI Medan, meraih gelar setelah menyisihkan 15 peserta pada grand final Pemilihan Duta Muslimah Preneur Ipemi Sumut yang berlangsung di Hotel Garuda Plaza Medan, belum lama ini. Setelah mengobrol dengannya, semakin terlihat kualitas personal yang dimiliki oleh gadis berusia 21 tahun, kelahiran 11 Agustus 1997 itu.

“Saya merasa bersyukur dengan terpilihnya saya sebagai pemenang di ajang Duta Muslimah Preneur 2019 ini. Saya sangat berterima kasih dengan semua bentuk dukungan yang diberikan oleh Ketua IPEMI Medan, ibu Sri Wahyuni, SH, beserta seluruh pengurus dan anggota IPEMI Medan lainnya. Sungguh banyak hal yang telah diberikan kepada saya, baik support finansial, informasi terkait dunia usaha dan IPEMI, serta kehadiran langsung dan doa yang tulus. Tanpa itu semua, mungkin saya takkan bisa memenangkan kompetisi ini,” ujar Ivo.

Begitupun, meski berhasil menjadi pemenang, ia mengaku sempat tak percaya diri.

“Saya sempat down sebentar. Namun terus didukung oleh Ibu Ketua dan Pengurus IPEMI Medan. Alhamdulillah, saya bisa mengatasinya dan memberikan yang terbaik bagi IPEMI Medan dalam ajang tersebut.” Katanya.

Menyandang gelar sebagai Duta Muslimah Sumut terpilih, nantinya ia akan bersaing dengan Duta Muslimah dari berbagai DPW IPEMI seluruh Indonesia dan juga Ipemi manca negara untuk memperebutkan gelar Duta Muslimah Preneur IPEMI 2019 di Jakarta. Seberapa siapkah dirinya?

“Persiapan menuju Pemilihan Duta Muslimah Preneur IPEMI 2019 di Jakarta tentu tidak bisa dilakukan dengan main-main. Presentasi harus saya persiapkan dengan matang, begitupula dengan baju yang akan saya kenakan dalam kesempatan tersebut. Karena bagaimanapun, setiap kontestan yang tampil akan mengerahkan kemampuan terbaiknya. Tapi dengan support dari Ketua dan seluruh pengurus IPEMI Medan, saya optimis untuk memberikan yang terbaik dari diri saya,” kata mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni Program Studi Bahasa Jerman itu dengan penuh kemantapan.

Salah satu kelebihan yang dimiliki Ivo sehingga berhasil memenangkan kompetisi tersebut adalah kemampuannya sebagai pengusaha muda yang telah cukup memiliki pengalaman dan strategi dalam menghadapi tantangan bisnis.

Ivo merupakan owner dari Event Organizer IVORA, dengan spesialisasi event wedding organizer. Ia juga bersama sang kakak tengah mengembangkan bisnis online di bidang busana muslim.

Ivo mengaku, belajar usaha dari keluarga besarnya yang juga didominasi para pengusaha, serta digerakkan oleh passionnya. Ditanya alasannya, Ivo menegaskan bahwa di dunia usaha ia merasa hidupnya lebih bersemangat dan termotivasi untuk maju.

“Dengan menjadi seorang pengusaha, kita bisa lebih mandiri, me-manage waktu dengan baik serta mempekerjakan orang lain, sehingga bisa menjadi ladang pahala juga. Kalau soal tantangannya yang lebih berat, menurut saya hidup itu jangan fokus pada tantangannya. Melainkan giat mencari peluang. Meskipun bisnis EO sudah menjamur di Medan, saya tidak takut terpinggirkan. Menjadi pengusaha itu harus penuh inovasi. Jika kita sudah memiliki banyak inovasi di dalam bisnis, ditambah dengan ketepatan waktu serta memuaskan klien, insya Allah usaha kita akan tetap bertahan, bahkan terus berkembang,” kata Ivo membagi kiat bisnis.

Untuk memuluskan langkahnya di dunia bisnis serta menambah ilmu dan memperluas jaringan, Ivo memutuskan untuk bergabung dengan IPEMI Medan setahun yang lalu.

Akan halnya dengan pilihan kuliah di Bahasa Jerman, Ivo ternyata punya alasan sendiri kenapa tidak memilih jurusan bisnis.

“Bisnis masih bisa dipelajari secara otodidak. Sementara kemampuan bahasa itu penting. Khususnya bahasa Jerman yang saat ini mulai favorit karena keberadaan negara tersebut sebagai salah satu negara industry terbesar di dunia,” tandasnya.

Gadis muda yang pernah menyabet Juara 2 Mahasiswi Berprestasi UNIMED 2018, Miss Internet Indonesia Wilayah Sumut 2017, dan peraih medali emas di ajang International Young Inventors Award 2018 di Bali ini, juga masih menikmati menjadi volunteer tenaga pengajar anak-anak di kampung nelayan Belawan. Ia memberi pesan kepada para anak muda sebayanya, agar tidak menyia-nyiakan masa muda.

“Selagi muda, mari kita isi waktu dengan hal-hal produktif. Karena tidak ada waktu muda jilid 2,” kata gadis yang mengidolakan pengusaha Chairul Tanjung itu sembari tersenyum manis.*