MEDAN-Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH mendukung pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) damai 2019.

Hal tersebut dilakukan agar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta legislatif pusat dan daerah untuk lima tahun ke depan berjalan dengan aman dan damai.

Untuk itu, wali kota minta kepada semua agar benar-benar melaksanakan tupoksinya masing-masing, terutama dalam menepis berita hoaks, isu berdimensi suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta ujaran kebencian.

Dengan demikian akan tercipta kondisi yang aman, tertib dan dinamis di tengah-tengah masyarakat Kota Medan.

Dikatakan wali kota, tidak dapat dipungkiri dalam praktik pelaksanaan pemilu selalu menimbulkan gejolak maupun keresahan di tengah-tengah masyarakat.

Salah satunya papar wali kota, munculnya berita hoaks, isu SARA serta ujaran kebencian.

Selain itu juga kemugkinan adanya upaya mobilisasi massa dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu. “Saya berharap Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dapat menjadi penyampai pesan dan mengajak masyarakat agar sama-sama menjaga kekondusifan kota Medan yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Berbeda pilihan itu hal biasa, sebab setiap orang berhak atas pilihannya masing-masing,” kata wali kota ketika menghadiri acara Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Kecamatan di Aula Mapolres Pelabuhan Belawan, Selasa (19/3/2019).

Acara yang digagas FKUB Kota Medan itu melibatkan tokoh agama dan ulama yang berasal dari empat kecamatan yakni Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Deli.

Selain Wali Kota, acara juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Medan H Iswanda Nanda Ramli, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis, Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Taryono Raharja, serta Kapten Marinir Roby Barus mewakili Danyon Marhanlan I Belawan.

Di hadapan seluruh peserta yang hadir, wali kota selanjutnya mengungkapkan, pembangunan yang dilakukan pemerintah pada dasarnya tidak lepas dari peranan seluruh elemen masyarakat.

Kaharmonisan ini sebut wali kota, harus disyukuri sebagai penghargaan terhadap ciptaan Allah SWT. “Hingga kini, saya berani mengatakan kita bisa, kita siap dan kita telah buktikan keberagaman tidaklah menjadi penghalang untuk maju tetapi justru menjadi motivasi yang luar biasa sehingga kota Medan yang kita cintai bersama ini senantiasa menjadi aman, damai dan tentram,” ungkapnya.

Atas dasar itu lah, wali kota sangat mendukung dan mengapresiasi digelarnya acara Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Kecamatan.

Sebab, kegiatan itu dinilainya sangat bermanfaat dalam upaya menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama di ibukota Provinsi Sumut.

Oleh karenanya wali kota pun berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan baik dan bersungguh-sungguh. “Acara pagi ini saya nilai sebagai bagian dari usaha kita dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Kota Medan tanpa memandang perbedaan,” paparnya.

Selanjutnya imbuh Wali Kota lagi, kerukunan agama yang tercipa tidak lepas dari peranan camat, lurah sampai kepada kepala lingkungan di wilayahnya masing-masing.

Dalam melakukan pekerjaan, wali kota yakin aparatnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat itu tentunya akan berhadapan dengan berbagai macam problematika.

Karenanya, wali kota berharap mereka mampu menyelesaikan problema itu dengan sebaik-baiknya.

Di samping itu wali kota juga ingin camat, lurah dan kepling harus mampu menjaga kerukunan di tengah-tengah kemajemukan masyarakat Kota Medan sehingga dapat membawa masyarakat di wilayahnya masing-masing menuju suatu perubahan menjadi masyarakat yang religius.

Kemudian menempatkan nilai-nilai agama sebagai basis perubahan menuju kehidupan yang lebih harmonis, aman, tentram, sejahtera lahir dan batin.

Sebelumnya Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis dalam sambutannya mengatakan, peranan FKUB sangat penting di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam mewujudkan keharmonisan dan kerukunan umat beragama, khususnya wilayah Polrestabes Belawan yang meliputi empat kecamatan yakni Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan serta Medan Deli.

Sebagai salah contoh, jelas Kapolres, masalah rumah ibadah yang terjadi di Martubung beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah, masalah yang terjadi karena kesalahpahaman ini bisa diselesaikan dnegan baik berkat peran serta FKUB maupun tokoh-tokoh agama. Untuk itulah peran serta seperti ini sangat kita harapkan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polresta Pelabuhan Belawan,” harap Kapolres.

Acara pembinaan ini dirangkaikan dengan pembacaan Deklarasi Pemilu Damai 2019 yang dilakukan oleh 6 pemuka agama dari agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu disaksikan wali kota, Wakil Ketua DPRD Medan serta Kapolres Pelabuhan Belawan.

Setelah itu dilanjutkan dengan penandatanganan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Bersih Melayani (WBBM) di wilayah Polres Pelabuhan Belawan.

Penandatangan juga turut dilakukan Wali Kota, Kapolres Pelabuhan Belawan beserta jajaran.

Usai acara, wali kota kemudian melakukan peninjauan Kantor Kejaksaan Negeri Belawan bersama Kapolres Pelabuhan Belawan yang berada di dekat lokasi acara.