SERGAI-Ribuan nelayan tradisional yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Serdangbedagai mengelar aksi damai dan melakukan sweeping di perairan Sergai dengan perbatasan Batubara untuk mengusir kapal pukat trwal yang semakin hari merajalela di perairan Sergai. Kamis(21/3) siang sampai sore hari.

Zulham Hasibuan selaku memimpin aksi kepada wartawan tidak menginginkan kapal trwal beroperasi di perairan Sergai, karena ini berdasarkan kepmen 02 tahun 2015. "Begitu juga dengan pukat Apung harus menjauh dari lokasi kegiatan nelayan tradisional 4 mil keatas," ucap Zulham.

Ia menambahkan, dirinya berharap kepada pihak yang berwewenang menindak lanjuti aksi ribuan nelayan tersebut sesuai dengan tuntunan nelayan.

”Jika kapal trawl masih beroperasi dan merugikan nelayan tradisional maka nelayan akan mengambil tindakan sendiri karena kami menganggap instansi terkait tidak mampu” tegas Zulham Hasibuan.

Hasil pantauan Gosumut, puluhan pukat trwal yang sedang mencari ikan di perairan Sergai langsung kabur kembali ke batubara. Bahkan salah satu kapal trawl yang sempat di tangkap nelayan nyaris di bakar, beruntung Zulham Hasibuan dapat meredam amarah nelayan tradisional.

Hampir dua jam melakukan sweeping ribuan nelayan yang menggunakan kapal tradisional serta satu kapal besar yang mendapat pengawalan dari Pol Air Polres Sergai dan KPLP kembali ke dermaga Desa Bagan Kuala, Tanjung Beringin, Sergai.*