MEDAN - Suasana hati yang gembira dan ceria merupakan obat dari segala macam penyakit.

Hal itu dikemukakan Manager Terapi Center 3H Kota Medan Rani Rangkuti di depan para tetamu yang rutin mengikuti pengobatan di Rumah Terapi Center 3H AR Hakim, Rabu (20/3/2019).

Menurut Rani mengutip literatur kesehatan yang dibacanya bahwa sumber penyakit itu ada pada suasana hati yang kacau.

"Jika anda tidak ingin sakit lambung atau maag misalnya maka hindari stress," tutur Rani.

Lalu supaya terhindar dari penyakit kolesterol, maka jangan suka loyo atau malas, selalulah aktif bergerak, bangkit, berdiri dan berjalan.

Begitu juga bila anda tidak ingin berpenyakit darah tinggi atau darah rendah, maka jaga emosi, jangan cepat marah.

Lebih lanjut kata Rani, jika anda tidak ingin sakit kuning atau Liver, maka hindari sedih berlebihan (nelangsa).

Kemudian supaya terhindar dari penyakit jantung, kata Rani, jangan pelit tapi banyaklah bersedekah. "Sedekah bisa dalam bentuk uang, tenaga atau pemikiran, dan seminimal mungkin sedekah dengan senyuman," tuturnya.

"Jika semua suasana hati itu bisa dijaga, dikontrol dan dikendalikan, insya Allah, kita akan sehat. Karena kunci hidup sehat itu adalah hati yang gembira yang juga menjadi motto 3H yakni Humanis, Healthy dan Happiness," pungkas Rani Rangkuti seraya mengajak masyarakat untuk selalu hidup dengan riang gembira.

Konsep hidup sehat dengan riang gembira ini juga menjadi perhatian ahli pengobatan alami yang juga Ketua Iptek Lebah Madu Provinsi Sumatera Utara Drs. M. Achir Lubis.

Ditemui secara terpisah di Klinik Kesehatan Alami Sekolah Bina Bersaudara Titikuning Medan, M. Achir Lubis menjelaskan, tubuh manusia telah diciptakan Allah dengan sempurna. Tubuh manusia secara alami berkemampuan melakukan pengobatan dengan sendirinya.

Hanya saja, kata Lubis, kemampuan tubuh mengobati sendiri itu harus dijaga dan dirawat. Caranya dengan melakukan tindakan "jangan". Ya jangan malas, jangan iri dengki dan selalulah berbuat yang terbaik.

"Jangan memakan makanan yang haram atau mengandung zat yang merusak tubuh seperti makanan siap saji yang mengandung bahan kimia seperti penyedap rasa, bahan pengawet dan lain-lain, tapi konsumsilah makanan yang halal lagi baik. Bahasa Qur'annya halalan tayban," pungkasnya.***