SERGAI-Setelah tak kunjung pulang ke rumah dan dilakukan pencarian oleh orang tua korban dan masyarakat sekitar, akhirnya dua bocah kelas 1 Sekolah Dasar (SD) ditemukan warga meninggal dunia disebuah galian normalisasi sawah milik warga. Sabtu (16/3/2019) dini hari sekitar pukul 21:00 WIB.

Korban yang diketahui bernama Abdul rahim usia 7 tahun dan Harza usia 6 tahun keduanya warga Dusun Payanibung I, Desa Seibuluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai. Menurut keterangan warga keduanya merupakan teman akrab bermain.

Kapolres Sergai, AKBP. H. Juliarman Eka Putra Pasaribu melalui Kapolsek Teluk Mengkudu, AKP. JH. Tarigan, Minggu (17/3/2019) membenarkan kejadian tersebut.

Awal kejadian pada hari Sabtu (16/3/2019) sekitar pukul 11:00WIB korban Abdul rahim pulang sekolah, setiba di rumah korban bermain keluar rumah berjalan kaki bersama Harja, tepatnya sekitar pukul 11:30 WIB.

Sampai sekitar pukul 15:00WIB kedua orang tua korban Jono (45) orang tua korban Abdul Rahim dan Inem (55) orang tua Harza mencari kedua korban disekitar rumah dan perkampungan tapi tidak berhasil ditemukan.

Selanjutnya kedua orang tua korban bersama masyarakat sekitar turut membantu mencari korban sampai sore hari, namun pencarian tersebut tidak membuahkan hasil. Sekitar pukul 20:30 WIB korban ditemukan oleh warga sudah dalam keadaan meninggal dunia dalam keadaan terapung didalam bekas galian normalisasi sawah milik warga.

Menurut keterangan warga bahwa kedua korban juga langsung dilarikan ke klinik terdekat usai ditemukan warga dikolam tersebut namun keduanya tidak bisa diselamatkan karena keduanya sudah meninggal dunia dengan kondisi seluruh badan pucat.

"Saat ini kedua korban sudah dibawah kerumah duka masing-masing untuk dilakukan pemakaman."pungkasnya Kapolsek Teluk Mengkudu, AKP. JH. Tarigan.

Menurut keterangan warga sekitar yang berhasil diterima Gosumut melalui via telepon mengatakan bahwa kedua korban ini merupakan teman akrab bermain. Kemana mereka pergi baik itu sekolah dan bermain pasti mereka bersama -sama.

Menurutnya, memang kolam galian normalisasi sawah tersebut sering tempat untuk bermain anak-anak, bahkan sering juga untuk pemandian. Tapi naas, kolam tersebut kini justru merengut nyawa.

"Kedua bocah tersebut ramah dan santun kepada orang tua. Tapi nasib berkata lain, "ucap warga sekitar yang enggan disebut namanya di awak media.*