MEDAN-Masyarakat Medan kini lebih mudah dalam kredit di PT Pegadaian (Persero). Sebab selama ini hanya menerima agunan gadai harta bergerak, namun sejak menjelang akhir tahun lalu, Pegadaian menerima gadai sertifikat tanah dan bangunan.

Seperti yang dikatakan Kepala Kanwil PT Pegadaian (Persero) Medan Hakim Setiawan didampingi Kepala Humas Ghoper Manurung.

"Sejak dioperasionalkan aktif tiga bulan lalu sudah terealisasi kredit gadai sertifikat tanah dan bangunan (rahn tasjily) sebesar Rp10 miliar di Banda Aceh, Medan dan Rantau Prapat dan hanya menerima sertifikat yang sudah hak milik dan hak guna bangunan," katanya, baru-baru ini.

Menurut dia, produk baru gadai sertifikat tanah dan bangunan ini membuat Pegadaian makin leluasa mengembangkan usaha sampai ke daerah-daerah seperti petani bisa menggadaikan sertifikat sawahnya.

"Jadi makin banyak produk-produk Pegadaian yamg yang dapat dipilih masyarakat," katanya.

 Adapun target outstanding loan (OSL) Kanwil Medan tahun 2019 sebanyak Rp3,391 triliun, meningkat 16 persen dibanding Desember 2018 sebesar Rp2,960 triliun.

  "Sangat optimis target tercapai karena banyak produk baru Pegadaian," ujarnya.

Produk lainnya yang juga banyak peminatnya yakni Umroh kerjasama dengan Travel yang terdaftar dan legal.

Hakim menyebut dalam lima tahun ke depan, Pegadaian ditargetkan menjadi Lembaga Pembiayaan berbasis digital dan terbesar. "Jadi produk gadai termasuk dalam lembaga pembiayaan," jelasnya.

Menyingung Bank Sampah, Hakim menyebut tahun ini pihaknya menargetkan ada empat lokasi di Medan. Saat ini masih di Kampung Mandala Tiga Medan dan Rantauprapat menyusul nanti di Kelurahan Sekip.

Bank Sampah ini menurut Hakim merupakan program CSR atau bina lingkungan Pegadaian. Masyarakat dapat mengumpulkan sampah mereka, kemudian memilihnya dan dijual di Bank Sampah sehingga bisa memberikan nilai ekonomis. Hasil penjualannya sebagian ditabung ke Tabungan Emas. "Memang masih sedikit hasilnya.  Namun ada upaya menjadikan sampah jadi bernilai. Ini salah satu upaya bentuk kepedulian Pegadaian," pungkasnya.*