PEKALONGAN - Sandiaga Uno kembali melakukan lawatan politiknya jelang debat ketiga Pilpres 2019.

Cawapres 02 itu, bertandang ke Jawa Tengah dalam rangka mengikuti acara Halaqah K2 Aswaja (Komunitas Kiai Ahlussunah Wal Jamaah) di Hotel Sahid Mandarin, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2019).

Di sana mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu bertemu dengan dua putra Maimoen Zubair (Mbah Maimoen).

Kedua putra Mbah Maimoen itu adalah KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih) dan Muhammad Wafi Maimoen (Gus Wafi).

Di hadapan kedua ulama itu, Sandiaga Uno membuat janji dengan memprioritaskan tenaga kerja untuk warga negara Indonesia.

Prabowo-Sandi akan lebih mengutamakan tenaga kerja untuk anak negeri. Sekarang pengangguran di kalangan muda 7 juta. Pengangguran itu banyak dari SMK," ujar Sandiaga.

Menurut Sandi, pendidikan SMK yang diterapkan selamaini kurang tepat. Hal itu yang memicu bertambahnya angka penanggur. Sejatinya pendidikan SMK harus terintegrasi dengan dunia usaha.

Jika terpilih pada Pilpres 2019, cawapres 02 itu berjanji akan memperbaiki pendidikan. Terutama untuk tingkat SMK. Supaya lulusan itu tidak menjadi penganggur setamat sekolah.

"Insya Allah Prabowo-Sandi di 2019 akan memberikan peluang terbaik kepada tenaga kerja lokal dan pengusaha nasional," bebernya.

Pada kesempatan itu, pria yang akan menjalani debat cawapres pada Minggu (17/3) mendatang tersebut menilai, peraturan presiden (perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang penggunaan Tenaga Kerja Asing, merugikan tenaga kerja dan pengusaha lokal. Ke depannya Perpres itu akan diubah agar lebih memihak kepada anak negeri.

"Sekarang sudah ada Perpres yang menghapuskan 20 banding 1. Itu akan kami revisi karena itu tidak adil untuk tenaga kerja nasional dan untuk tenaga kerja Indonesia," sebutnya.

Dalam revisi itu nantinya komposisi tenaga kerja lebih mengutamakan pekerja lokal.***