BANDUNG - Gelaran Piala Presiden Grup A yang dihelat di Bandung telah usai. Tuan rumah Persib Bandung meski menang di laga terakhir kontra Perseru dipastikan tak lolos ke babak berikutnya hanya mengumpulkan tiga poin dari tiga laga. Insan sepak bola Bandung pun bersedih lantaran tim kebanggaan mereka sudah dipastikan tak akan mampu membawa pulang trofi Piala Presiden ke tanah Pasundan. Kesedihan pun dirasakan terutama oleh pedagang yang mengais rejeki dari perhelatan Piala Presiden yang dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung sebab setelah ini mereka khawatir pemasukan akan berkurang.

"Saya cukup sedih juga harus cepat berpisah sama Piala Presiden kali ini. Tadinya kalau Persib lolos, mungkin kami masih bisa berjualan di sini lagi. Tapi sudahlah, rejeki memang sudah ada yang mengatur." tutur Pirman, pedagang kopi keliling di Stadion Si Jalak Harupat.

Selama ajang Piala Presiden ini, pedagang-pedagang kecil memang selalu menjadi andalan bagi para pendukung ataupun awak media yang bekerja. Panitia pelaksana yang memberi keleluasan kepada pedagang kaki lima dianggap sudah melakukan keputusan yang bijaksana.

"Kami terbantu sekali dengan adanya pedagang-pedagang di sini. Ketika kami sedang mumet mengerjakan tugas kantor, di sekeliling kami ada tukang kopi yang cukup membantu untuk melancarkan pekerjaan kami." ungkap Fauzi, salah satu jurnalis asal Bandung. ***