JAKARTA - Pengamat Politik EII, Iskandarsyah menilai, Rahmawati Soekarnopoetri tidak perlu menyoroti Hutang Luar Negeri dan gempuran Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia era pemerintahan Jokowi.

Rahmawati, dinilai Iskandar, tak cukup punya kapasitas untuk membahas hal tersebut.

"Bu Rahma tidak punya integritas. Kita tahu, Bu Rahma selalu berpindah-pindah partai. Di tahun 98 beliau berapi-api menghadapi perlawanan terhadap Soeharto bersama Bu Megawati. Tiba-tiba beliau meloncat ke partai Pelopor, membuat partainya sendiri dan tidak pernah masuk parlemen," kata Iskandarsyah kepada GoNews.co, Senin (11/03/2019).

"Kegagalan-kegagalan beliau menunjukkan bahwa rakyat sudah bisa menilai," tukas eks aktivis 98 ini menambahkan.

Urusan Hutang Luar Negeri dan TKA era pemerintahan Jokowi, menurut Iskandarsyah, bukan soal mudah yang bisa ditangani Prabowo jika Capres usungan partai Gerindra itu menang di Pilpres 2019.

"Karena kita belum pernah melihat Pak Prabowo memimpin negara ini. Pak Prabowo hanya memimpin kesatuan yaitu, Kopassuss, Kostrad," kata Iskandarsyah.

Jadi, lanjut Iskandar, "jangan samakan memimpin kesatuan dengan memimpin negara dengan jumlah penduduk 200jutaan dengan isi kepala yang berbeda-beda,".

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri menyoroti Hutang Luar Negeri dan gempuran TKA di Indonesia era pemerintahan Jokowi.

Rahmawati, menyampaikan hal tersebut saat memberi pembekalan relawan Prabowo-Sandi di Provinsi Banten, Minggu (10/03/2019) siang.

"Ini sudah memicu keresahan. Sementara tidak ada jawaban yang meyakinkan dari pemerintah," kata Rahma di hadapan 10ribuan relawan Prabowo-Sandi.***