JAKARTA - Politisi PDIP, Maruarar Sirait, menanggapi pernyataan Fadli Zon yang menilai kelas debat Jokowi saat Debat ke-2 Pilpres 2019, masih di level manajerial. Menurut Maruarar, Prabowo yang diusung Fadli Zon, bahkan tak punya kelas sebatas pemimpin sebuah kota.

"Jadi kalau dikatakan Bapak Jokowi seperti itu, saya katakan dengan fakta-fakta memang bapak Prabowo belum bisa menang. Belum punya track record yang bisa meyakinkan rakyat untuk level Kota, Kabupaten, kayak bapak Jokowi, nggak pernah. Gubernur aja nggak pernah, untuk Presiden apalagi," ujar Maruarar dalam Diskusi bertema “Batasan Norma Dalam Debat Capres” yang digelar di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/02/2019).

Maruarar melanjutkan, masyarakat Indonesia bisa melihat rekam jejak Jokowi maupun Prabowo untuk menentukan pilihannya pada 17 April 2019 mendatang.

"Rakyat juga bisa lihat bagaimana dia (Jokowi-red) jadi Walikota, Gubernur dan Presiden. Dan nggak ada yang sempurna dan pasti ada kekurangan di Jokowi tetapi masyarakat masih melihat kelebihannya. Terbukti Mas Jokowi tak pernah kalah dalam kontestasi politik-dipilih langsung dan bapak Prabowo belum pernah menang kecuali jadi ketua umum Gerindra," kata Maruarar.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai, debat yang dipertontonkan Capres nomor urut 01, Joko Widodo saat Debat ke-2 Pilpres 2019, masih di level managerial debates. Sementara Capres usungannya, Prabowo Soebianto dinilai telah menunjukkan level presidential debates.

"Yang dipertontonkan oleh Pak Prabowo menurut saya adalah suatu  presidential debates, sementara yang dipertontonkan oleh Pak Jokowi adalah manajerial debates," ujar Fadli.

Fadli menjelaskan, presidential debates yang Ia maksud adalah suatu penampilan debat yang lebih menyentuh jepada substansi tiap tema yang dibahas. Presidential debates, menurut Fadli, kaya akan sesuatu yang metafor, filosopis namun tetap strategis sesuai tema.

"Dan juga sesuatu yang bisa menjadi solusi untuk jangka panjang," urai Fadli.

Sementara level managerial debates, disebut Fadli, merupakan pertunjukan debat yang lebih bersifat teknis hingga membuka detail-detail angka seperti yang ditunjukkan oleh Capres petahana, Joko Widodo.

"(Seperti-red) seorang manajer yang menjalankan tugasnya untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan melaporkan angka-angka hasil-hasilnya," kata Fadli.***