ASAHAN-Dedek Syahputra Napitupuluh TKI yang merantau ke Malaysia hingga meninggal Dunia karena kecelakaan Lalu lintas, Jenazahnya sempat tertahan di Malaysia karena surat legalitas yang dimilikinya tidak lengkap. Namun, kini Jenazahnya sudah dipulangkan ke Tanah Air, Senin (15/2/2019) sekira pukul 13.00 wib.

Tangisan keluarga terutama adik Dedek yakni Cici Qomariah membanjiri suasana rumah duka. Bukan hanya keluarga saja yang tampak sedih namun jiran tetangga terutama kaum ibu ikut bersedih dan menangis dihadapan peti mati Dedek.

Pantauan gosumut, Dedek dan Cici adalah anak yatim piatu sejak beberapa tahun yang lalu. Daru tahun 2014 ayah mereka meninggal dikarenakan hanyut kedalam sungai, setelah itu ditahun berikutnya menyusul adik kandung dedek meninggal dunia karena penyakit kanker, disambung lagi di tahun berikutnya ibu Dedek dan Cici meninggal dunia karena terkena penyakit juga. Kini Dedek Syahputra Napitupuluh lah yang menyusul mereka bertiga, namun kasihannya adalah Cici. Kini Cici hidup sebatang kara tanpa ada orang tua dan saudara kandung.

Kepala Desa Pulau Rakyat Tua Hamzah Siagian saat diwawancarai mengatakan, kematian Dedek murni karena kecelakaan, tidak ada tanda kekerasa ditubuh Dedek. Selain dari Dedek juga sempat di Otopsi di Malaysia.

"Sepengetahuan saya tidak ada tanda bekas kekerasan ditubuh Almarhum, lagi pula almarhun juga sempat di otopsi di Malaysia. Jadi saya pun berharap kepada masyarakat agar tidak terpropokasi dengan kabar yang tidak benar sehingga menimbulkan Hoax", beber Kades.

Sambung Kades, sepulangnya Dedek berkat bantuan dari Komunikasi TKI yang ada di Malaysia sehingga Jenazah Dedek yang sempat hampir 1 minggu di Negara jiran kini dapat dipulangkan ke Tanah Air.

Selain dari itu, hal yang pernah diungkapkan sebelumnya oleh kades bahwa Dedek tidak memiliki surat administrasi yang lengkap sehingga kepulangan Dedek sempat sulit.

"Sepulangnya Jenazah almarhum berkat bantuan dari komunitas TKI yang ada di Malaysia, hasil dari kerja keras para komunitas itu lah sehingga jenazah almarhum bisa pulang kampung walaupun sempat hampir 1 minggu jenazah almarhum tertahan di Malaysia. Almarhum ini memiliki masalah terkait surat kelengkapan nya sebagai TKI di Malaysia, selain itu almarhum dan keluarga juga tidak memiliki biaya", ungkap kades.

Kades juga mengucapkan terimakasih kepada para komunitas TKI yang sudah bekerja keras untuk kepulangan jenazah Dedek.

"Saya atas nama keluarga mengucapkan terimakasih yang sangat besar kepada para relawan yakni para konunitas TKI yang sudah memperjuangkan jenazah almarhum agar dapat pulang ke Kampunh Halaman", tuturnya.

Kades juga menghimbau kepada masyarakat terkhusus masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua agar melengkapi segala surat perlengkapan apabila hendak merantau di Negeri orang.

"Himbauan saya kepada masyarakat terkhusus masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua agar melengkapi segala urusan administrasi apabila ingin merantau ke Negara luar", tutupnya.*