MEDAN - Komunitas Gizi Keliling Mandiri Kota Medan menyambangi Tempat Pengajian Qur'an (TPQ) Nur Amal yang berada di Jalan Ngalengko No. 69, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan, Jumat (15/2/2019). Bersama unsur pengurus, Eri Damanik bersama rekan-rekannya membagikan bubur kepada sekitar 50 anak pengajian yang diwadahi Frierita Pane.

Pada kesempatannya, Eri menyampaikan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap TPQ yang telah bersedia memberikan ilmu agama kepada anak-anak secara gratis. Biasanya, kegiatan ini dilakukan seminggu sekali atau pada Jumat.

Eri juga mengapresiasi TPQ Nur Amal ini. Apalagi tempat pengajian ini berada di tengah-tengah kota yang jarang ditemukan di kota terbesar ketiga di Indonesia ini.

"Tempat pengajian seperti ini sangat jarang kami temukan di tengah kota. Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan TPQ ini menjadi amal ibadah di kemudian hari," bilangnya.

Sementara itu, Pembina TPQ Nur Amal, Frierita Pane menerangkan, wadah mengaji ini dilakukannya untuk lebih meningkatkan lagi ukhuwah Islamiyah dan sekaligus menjalin hubungan silaturahmi dengan sesama.

"Setelah seminggu yang lalu kita persiapkan tempatnya, pengajar, termasuk fasilitas penunjang lainnya, sekarang ini sudah 50 anak-anak yang belajar mengaji di tempat kita secara gratis," ujar Rita.

Aktivitas belajar iqra' ini, lanjut Rita, dilakukan setiap ba'da Asar hingga menjelang Maghrib.

"Setelah selesai mengaji, anak-anak juga ikut shalat Maghrib berjemaah dan kemudian pulang," bilangnya.

Di pengajian Qur'an ini, dirinya juga menargetkan agar anak-anak siswa sekolah dasar dapat menyelesaikan Iqra' 1 - 6, sedangkan untuk siswa SMP, ditargetkan hafalan Al Qu'ran selama dua bulan dengan menguasai 3 surah yakni Surah Ar Rahman, Al Mulk, dan Al Waq'iah.

"Selesai target yang telah ditentukan, anak-anak juga akan kita kasih hadiah dan sertifikat untuk menambah semangat mereka," ungkap dia.

Selain anak-anak, Caleg DPRD Medan No. 7 Dapil III (Medan Timur, Medan Perjuangan, dan Medan Tembung) dari Partai Berkarya ini, juga memfasilitasi para pemuda untuk memperdalam ilmu agama seperti belajar iqra' dan belajar fardhu kifayah memandikan jenazah.

"Mereka ini masih belajar iqra'. Jadi awal-awalnya itu mereka (pemuda setempat_RED) bilang kepada saya, kami mau belajar mengaji kak, jadi kami minta tolong sama kakak, ajari kami mengaji. Inilah awal mulanya terbentuk TPQ Nur Amal ini dengan memberdayakan pemuda setempat juga," jelasnya.

Rita juga mengaku, para pemuda yang ikut belajar mengaji ini di antaranya ada yang merupakan mantan pecandu narkoba yang sudah bertaubat.

"Sekali lagi saya ingin menyampaikan, saya ingin menjalani ukhuwah Islamiyah ini lebih erat lagi. Sebab batas keimanan seseorang tidak bisa diukur dengan usia. Jadi dengan lingkungan yang baik, bisa mengubah seseorang menjadi baik juga. Jadi kita mulai dengan belajar mengaji di lingkungan ini," jelas Dosen LP31 Colege Binjai ini.